Laman

Rabu, 02 Juli 2014

Etika Menggunakan Gadget dan Dampaknya

      Gadget mungkin menjadi topik yang mudah untuk dibahas, kali ini saya akan mencoba menuliskan etika dalam menggunakan gadget. Seiringnya kemajuan teknologi yang semakin hari semakin canggih. Alat untuk berkomunikasi atau menggunakan teknologi yang sering kita sebut “gadget” juga semakin berkembang. Hampir semua usia dapat mengoperasikan gadget super canggih. Gadget ini juga sangat banyak memiliki manfaat yakni ; untuk membantu pekerjaan, mencari informasi, kebutuhan hidup(life style), dan juga menjadi berbagai macam fungsi dikarenakan kemampuan gadget tersebut yang bisa berubah menjadi apa saja contoh gadget dapat digunakan untuk melakukan pengambilan gambar/foto mengambil fungsi dari perangkat kamera, gadget juga bisa menjadi kalkulator, router bahkan fasilitas sekecil senter pun bisa ditanamkan pada satu gadget.


Berbicara soal etika, tentu saja dalam menggunakan gadget dibutuhkan etika. Gadget digunakan untuk kepentingan yang baik, etika dalam menggunakan gadget antara lain :

1. Tidak menggunakannya ketika sedang bercakap dengan orang lain, itu dapat membuat lawan bicara kita merasa diduakan, dan tak jarang banyak orang yang kesal dengan tingkah laku seperti ini.

2. Tidak menggunakannya ketika sedang berkendara, saat berkendara tentunya kita membutuhkan konsentrasi yang tinggi, dan apabila kita mengendarai sambil menggunakan gadget akan sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kecelakaan.

3. Tidak menggunakannya ketika sedang dalam rumah Ibadah, siapa yang mau ketika ibadah mendapatkan gangguan? Untuk itu lebih baik tidak menggunakan gadget dalam rumah ibadah yang mana bisa mengganggu para jamaah ibadah.

4. Ketika sedang menggunakan gadget, kita harus memperhatikan keadaan sekitar dan menjaga diri kita untuk tidak melakukan hal dapat mengganggu orang disekitar.

5. Apabila anda memiliki gadget super canggih nan mahal saran saya untuk tidak menentengnya dalam genggaman, masukan kedalam tempat yang aman karena apabila anda menentengnya dengan terbuka/genggaman dapat memancing perhatian orang jahat.

6. Ketika menggunakan gadget diusahakan tidak terlalu ekspresif seperti marah,tertawa atau mungkin menangis dengan lantang, karena mungking dapat mengganggu orang sekitar.

7. Masih banyak lagi etika dan tingkah laku baik dalam menggunakan gadget yang tidak penulis sampaikan disini.

Selain etika, gadget juga memberikan dampak pada kehidupan kita umat manusia dalam beberapa aspek :

1. Segi kesehatan

· Positif : sepertinya menggunakan gadget tidak menambahkan kualitas kesehatan kita.

· Negatif : dapat merusak mata jika digunakan terlalu sering, dengan sinyalnya yang menghasilkan radiasi kecil dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.

2. Segi budaya 

· Positif : dalam hal budaya penggunaan gadget merupakan budaya global, yang dapat dimanfaatkan untuk peluasan budaya lokal.

· Negatif : karena penggunaanya yang global kita bisa melupakan budaya lokal dan mulai mencintai budaya asing.

3. Segi Sosial

· Positif : sebagai media informasi, pertemanan dan komunikasi

· Negatif : membuat kita bersikap terlalu individu karena dapat mencurahkan seluruh isi hati melalui gadget yang membuat emosi kita semakin tidak terkendali.

4. Segi Ekonomi

· Positif : gadget dapat dijadikan alat untuk bertransaksi dengan applikasinya. Membantu orang untuk mendirikan komunikasi yang baik dalam ber-usaha

· Negatif : perkembangannya yang sangat cepat membuat harga gadget yang semakin cepat berkembang, ini menyebabkan nilai tukar yang terus terpacu olehnya.


Contoh kasus :
       sekelompok remaja yang aktif dalam menggunakan gadget sedang berkumpul dan ber istirahat disuatu tempat atau bahasa gaulnya "nongkrong/kongkow". dalam pertemuannya itu mereka membawa masing masing gadget mereka, dan mereka pun saling bercakap membicarakan banyak hal. hingga pada suatu ketika terjadi keadaan tak sadar sekitar ketika salah satu remaja mulai memainkan gadgetnya, temannya yang tadinya juga berbincang pun serentak menggunakan gadget mereka sehingga terhenti percakapan diantara mereka. ini adalah salah satu akibat dari gadget, pada kasus ini remaja pertama yang mulai memainkan gadgetnya tidak sengaja membuat remaja lain ingin memainkan gadget mereka pula, sampai akhirnya mereka semua sibuk dengan gadget mereka sehingga tak ada yang bercakap diantara mereka yang mengakibatkan miss communication antar teman.


Orang bijak mengatakan “ Tempatkan lah sesuatu pada tempatnya”

Pada intinya seiring perkembangan gadget di indonesia terutama remaja yang benyak yang menjadi sasaran/target perkembangan gadget itu hendaklah kita terus waspada menghadapi perkembangan gadget, nikmatilah dengan baik perkembangan gadget, jangan memakskan diri untuk memiliki gadget dan tetaplah menjaga komunikasi secara langsung atau face to face, Dan peran orang tua lebih penting dalam membimbing anak menghadapi perubahan 






Rabu, 30 April 2014

Kode Etik Profesi Pilot

JANJI PARA PILOT
  1. Kami para Pilot adalah insan yang berIman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Kami para Pilot memiliki semangat juang dan berjiwa patriot, rela berkorban dan memegang teguh kehormatan penerbang
  3. Kami para Pilot patuh dan taat pada peraturan serta mampu mengendalikan emosi dan berambisi untuk mencapai hasil yang terbaik
  4. Kami para Pilot bersikap optimis, cermat dan mampu beradaptasu serta mengetahui batas kemampuan diri dan alutsista
  5. Kami para Pilot senantiasa meningkatkan kesiapan mental, fisik, intelektual, dan daya juang serta memilki kesiagaan dan profesionalisme yang tinggi
  6. Kami para Pilot berani menanggung resiko dan bertanggung jawab atas hasil tugas yang dibebankan seta mempunyai rasa memiliki terhadap alutsista
  7. Kami para Pilot menjadi panutan dan memiliki wawasan yang luas , berani mengambil keputusan serta senantiasa menjunjung tinggi setiap tugas.
  8. Kami para Pilot patuh, taat, setia kepada tugas
  9. Kami para Pilot bersikap luwes , mampu bekerjasama dan menghargai profesi lain
PROFESIONALITAS PILOT
  • Seorang pilot dituntut harus tenang dalam setiap keadaan, misalkan pada suatu penerbangan terjadi kerusakan mesin akibat technical error, dalam hal ini pilot dituntut untuk tetap tenang meskipun hanya satu mesin yang masih menyala dan tetap mengusahakan penerbangan selesai dengan selamat.
  • Seorang pilot harus memiliki ketegasan dan kewibawaan dalam setiap proses penerbangan hal ini dikarena kan pada proses penerbangan pilot terkadang dituntut untuk tetap pada pendiriannya meskipun keadaan mendesak pilot untuk mengubah pendiriannya, misalnya seorang pilot ditengah penerbangan diminta untuk transit ke suatu wilayah, padahal dalam penerbangan tersebut tidak dijadwalkan ada transit, pada hal ini pilot tersebut diharuskan tetap pada pendiriannya untuk tidak transit.
  • Seorang pilot dituntut untuk memiliki inisiatif yang tinggi dalam setiap penerbangan yang dilakukannya, misalnya dalam penerbangan terjadi cuaca buruk diarah jam 12 dalam jarak sekitar 10 menit, pilot tersebut harus mampu mencari solusi terbaik tanpa mengakibatkan terjadinya situasi berbahaya.
  • Seorang pilot tidak boleh menunjukkan kepanikan meskipun situasi sedang dalam keadaan darurat karena kepanikan justru dapat mengakibatkan kesalahan fatal terjadi dan bukannya dihindari.
  • Seorang pilot harus memiliki konsentrasi dan fokus yang tinggi, untuk hal ini akan sangat diperlukan oleh pilot pesawat tempur, misalnya seorang pilot diharuskan melalui medan yang berbahaya dan celah untuk terbang yang sempit, sehingga pilot yang bersangkutan diharuskan fokus agar tidak terjadi hal yang diinginkan dan mengancam keselamatan.
  • Seorang pilot diharuskan memiliki sifat pemberani, berani disini dimaksudkan dalam pengertian berani dalam melakukan manuver yang berbahaya namun jika terpaksa harus dilakukan mau tidak mau  dan pilot yang bersangkutan harus berani melakukannya.
  • Seorang pilot harus memiliki jiwa yang siap berkorban, hal ini dimaksudkan jika terjadi kecelakan pada pesawat seorang pilot layaknya tetap memperhitungkan posisi jatuh pesawat dan jika memungkinkan dengan posisi dimana persentase keselamatan penumpang tetap tinggi.
    Sumber :