Laman

Kamis, 29 November 2012

ISENG MEMBUDIDAYA IKAN KUMIS “LELE”

Lele merupakan salah satu ikan yang menjadi makan favorit saya dan “ Saya punya Cerita! “. 

         Sejak kecil ibu saya sering sekali membuat masakan yang berbahan dasar ikan lele. Dan sekarang saya sedang belajar untuk membudidayakan ikan lele ini,namun bukan untuk dijadikan lahan bisnis melainkan untuk dikonsumsi sendiri. Ide ini muncul dan saya dapatkan ketika keluarga saya sedang merenovasi rumah,kemudian dalam renovasi rumah itu ada salah satu kelengkapan/peralatan rumah yang diganti pada saat itu yaitu “ tangki air “. 
        Melihat tangki air bekas yang ditelantarkan begitu saja,saya memiliki ide “bagaimana jika tangki air ini saya sulap menjadi kolam ikan”. Secara spontan terfikirkan oleh saya untuk memelihara dan membudidayakan ikan lele. Namun sayapun sedikit bingung untuk memulainya darimana,alhasil internetlah yang berhasil membantu memecahkan kebingungan saya,berawal saat saya membaca sebuah artikel diinternet,saya mencoba mengikuti langkah-langkah yang ditulis pada artikel tersebut. Pada artikel yang saya baca,disana tertulis jika kolam yang dipakai adalah kolam terpal namun,saya tetap akan mencoba membudidayakan ikan lele ini didalam tangki air bekas yang saya miliki. 

          Setelah mempelajari dan paham ,Saya mencoba mewujudkan rencana iseng saya untuk membudidayakan ikan lele.Saya mencoba mencari toko ikan yang menjual bibit ikan lele. Sepulangnya saya dari kampus, ternyata tidaklah jauh dari rumah saya terdapat toko ikan yang menjual bibit ikan lele, dengan kondisi saya tidak tahu harga pastinya bibit lele.namun karena saya penasaran dan sungguh ingin mencoba budidaya ikan lele ini,dengan harga Rp.150 per ekor untuk bibit ukuran 4-5cm saya pun membeli 1 pack “sebutannya” yang berisikan 300 ekor bibit ikan lele. Sesampainya saya dirumah, sayapun menyiapkan perlatan untuk menjadikan tangki air bekas ini menjadi kolam ikan lele,adapun bahan yang saya butuhkan adalah sebuah gergaji untuk memotong tangki air .berikut adalah cara yang saya gunakan untuk membuat kolam ikan lele saya sendiri dari sebuah tangki air bekas : 


  • Pertama saya memotong tangki air menjadi pendek dan membuatnya menjadi 3 bagian 
  • Lalu saya isi air kedalam tangki air sekitar ketinggian 20cm.
  • Lalu saya masukan bibit ikan lele yang masih berukuran 4-5cm 
  • Lele yang baru dipindahkan mungkin belum bisa diberi makan karena belum beradaptasi dengan tempat barunya,jadi biarkan bibit ikan lele beradaptasi dengan tempat barunya sebelum mulai diberi makan.

     Sesudah seluruh ikan dimasukan kedalam kolam dan ikan tampak sudah bisa beradaptasi,barulah ikan lele bisa saya beri makan,dan berikut adalah cara yang saya gunakan untuk memeberi makan pada Pasukan ikan kumis ”lele”. 
  • Siapkan pelet ikan sebagai makanan,pelet ini bisa kita dibeli ditoko. 
  • Siapkan takaran untuk memberi makan ikan,takaran bisa berupa sendok atau semacamnya.  
  • Untuk takaran makannya,saya memberikan 5-6 sendok pelet sebanyak 3x dalam sehari. Dalam pemberian makannya jangan langsung memberikan pelet secara terus menerus,cara pemberian makan yang saya lakukan adalah dengan memasukan pelet 1 sendok telebih dahulu hingga habis “tidak ada yang mengambang di air”,lalu dilanjutkan dengan sendok selanjutnya dan begitu juga seterusnya.
      Dari pengalaman saya membudidaya, Ikan lele ini ternyata sangat mudah lapar dan sangat agresif terhadap makanan,ketika saya memberi mereka makan,mereka dengan cepat “hap-hap-hap” menghabiskan makanan yang saya berikan,satu hal lagi yang perlu diketahui ikan lele masih bisa hidup dengan baik dan tidak mudah sakit walau kolam mereka kotor,jadi saya tidak perlu pusing untuk sering-sering membersihkan kolam mereka.

                    
   
                    


         Hanya dengan waktu 1 bulang lebih, sekarang lele yang saya budidaya dikolam tangki saya sudah hampir besar, mereka sekarang berukuran kira kira 13cm atau seukuran dengan panjang pulpen,bahkan saya temukan satu ekor yang sudah besar dan bisa untuk dikonsumsi. “Bagaimana? Mudahkan?” ternyata mudah untuk membudidaya ikan lele ini, saya lebih merekomendasikan ikan lele ini kepada anda yang ingin memelihara hewan karena pemeliharaannya yang simple dan tidak terlalu boros . mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan,maksud saya hanya sekedar sharing cerita pribadi dan memberikan informasi jikalau membudidaya ikan lele sangatlah mudah. 

Semoga diakhir tahun nanti Pasukan ikan kumis “lele” yang saya miliki bisa dipanen dan segera diolah untuk disantap!! Mantap!! Hahaha 



~TERIMA KASIH~

Senin, 26 November 2012

Hei jangan Malas!

Seperti itu yang mungkin kita bisa katakan pada diri sendiri, mungkin menyemangati diri sendiri adalah hal yang terbaik untuk kita.”Mengapa harus disemangati ? “ 

“ Saya punya cerita! ” 

          Seperti yang kita ketahui rasa malas sering sekali menghantui kita semua, bahkan kita bisa merasa malas terhadap suatu aktifitas yang wajib kita kerjakan atau aktifitas yang sudah ter-schedule, disini saya akan bercerita sedikit mengenai rasa malas dan semangat untuk lepas dari rasa malas itu sendiri. 

       Menurut saya malas itu terjadi karena adanya rasa jenuh kita terhadap sesuatu,kita biasa menganggap hal yang tersebut bisa ditunda dan menganggap hal tersebut adalah sangat membosankan dan tidak menyenangkan sama sekali sehingga sangat berat untuk menjalaninya, atau malas juga bisa timbul karena penumpukan tugas/pekerjaan yang tidak terselesaikan. Layaknya “penyakit kambuhan” malas bisa timbul kapanpun pada diri kita. Ini bisa membuat kita menjadi orang yang “Ngaret”. Semua tidak dilakukan tepat pada waktunya. 

        Misalkan tipe seorang mahasiswa yang sengaja menunda untuk berangkat kuliah atau menunda untuk mengerjakan tugas kuliah , sengaja menunda seperti ini yang biasa saya temui dalam keseharian saya, dan ini merupakan pembiasaan diri pada “keterpurukan”, sehingga membuat kita terlambat untuk memulai aktifitas dan biasanya keterlambatan ini mengakibatkan tidak efisiennya kita saat beraktifitas selanjutnya. “Sangat kasihan menurut saya tipe orang yang seperti ini, What a poor of you!” “Mengapa kasihan?” karena ketika seluruh tugas mereka tunda,itu akan membuat seluruh tugas harus mereka kerjakan dalam waktu berdekatan,itu pasti akan membuat mereka tertekan atau stress, dan sangatlah tidak mudah untuk mengerjakan semua dalam waktu bersamaan dalam kondisi yang tertekan untuk mencapai hasil yang optimal. 

“lalu bagaimana untuk menghilangkan rasa malas yang merugikan itu?” 

      Menurut saya, rasa malas tidak bisa untuk dihilangkan ,yang mungkin untuk kita lakukan hanya mencegah hingga rasa malas itu muncul. karena sejujurnya saya juga sering didatangi rasa malas ,namun saya bukanlah tipe orang yang bisa melakukan tugas secara bersamaan,saya mencoba untuk melakukan seluruh aktifitas yang ada dengan lebih awal, lebih cepat dan tidak terlalu banyak mengulur waktu. Saya selalu merasa Sebaiknya kata “Malas” itu kita semangati dalam benak kita menjadi “Malas kalau waktunya sempit atau mepet” itu akan membuat kita mengerjakan sesuatunya dengan cepat dan jauh lebih efektif, saya selalu memotivasi diri saya sendiri untuk melakukan hal itu dengan mengatakan “Lakukan apa yang bisa kita lakukan dalam waktu yang ada sebelum waktu yang ditentukan”. 

Jika saya memiliki tugas kuliah atau tugas apapun, saya berusaha mencoba untuk mengerjakannya sebelum rasa malas datang dan membuat semuanya terbengkalai “Kalau bisa dilakukan sekarang,kenapa tidak?” 

         Sesungguhnya jika kita melakukan penyemangatan pribadi seperti diatas,manfaat akan kita rasakan sendirinya. disaat orang lain mulai sibuk dan tertekan dengan tugas mereka yang mepet dengan deadlinenya , kita yang sudah memulainya sejak jauh hari tidaklah harus panik atau stress. kita bisa lebih santai dan tidak terlalu ambil pusing. Kita yang memulainya lebih dahulu pun berpeluang besar untuk menyelesaikan tugas-tugas kita dengan hasil yang optimal karena waktu yang tersedia untuk kita lebih banyak ketimbang orang yang selalu menunda-nunda tugasnya. 

“So, jadilah orang yang membiasakan untuk melarikan diri dari rasa malas sebelum rasa malas itu tiba!!” Semoga hal yang saya ceritakan diatas bisa membuat kita menjadi orang yang lebih menghargai dan pintar dalam memanfaatkan waktu. 


~TERIMA KASIH~

Selasa, 13 November 2012

Mengutip Sebuah Artikel dan mencari kesalahan yang ada didalamnya

 Pacu Adrenalin dengan Tembak Reaksi

Kresna Shooting Club (KSC) jadi tempat berkumpulnya para pencinta olahraga tembak reaksi, salah satu bidang dalam olahraga menembak. Nama-nama beken seperti Bambang Trihatmodjo dan Wakil Kepala Kepolisian RI Nanan Sukarna ikut menjadi anggotanya. 
KSC yang bertempat di Lapangan Tembak Senayan memang bukan tempat latihan menembak sembarangan. Inilah tempat latihan menembak reaksi terbesar yang masuk dalam organisasi Persatuan Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia (Perbakin). Adapun tembak reaksi adalah cara menembak dengan posisi penembak yang sambil berlari untuk menembak target. 
Didirikan oleh Benny Sutanandika, Ketua Bidang Tembak Reaksi Pengurus Daerah (Pengda) Perbakin DKI Jaya, KSC punya jejak rekam yang gemilang sejak berdiri pada Maret 1997. Banyak penembak dari KSC yang dikirim untuk mewakili Indonesia dalam ajang Internasional Practical Shooting Competion (IPSC) yang berpusat di Kanada. “Kami nomor 1 untuk level 3 dan 4 antarnegara dan benua. 
Terakhir Indonesia menjuarai kejuaraan antarbenua Asia dan Australia di Malaysia,” ujar Gerry Sutanandika, Kepala Bidang (Kabid) Pelatihan Perbakin sekaligus pelatih di KSC. Prestasi ini tentu saja tak bisa terjadi tanpa regenerasi yang memadai di KSC. Di KSC, anggotanya memang datang dari beragam usia, mulai dari yang berusia 13 tahun hingga yang berusia 70 tahun. 
Anak mantan presiden Soeharto, Bambang Trihatmodjo, selebriti Guntur Bumi, hingga Wakapolri Nanan Sukarna, ikut menjadi anggota KSC dan sering berlatih bersama. Setiap ulang tahun, KSC juga mengadakan kompetisi International Practical Shooting Confederation (IPSC) yang diikuti negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Filipina. 
Tak hanya kompetisi, biasanya juga diadakan pameran senjata, peluru, dan aksesori yang berhubungan dengan kegiatan olahraga menembak. Bertempat di Lapangan Tembak Senayan, kompetisi ini akan menilai peserta lewat kecepatan menembak, keakurasian sasaran, serta kekuatan badan. Dalam hal ini, target atau sasaran berupa kertas dan plate. Masing-masing sasaran nilainya berbeda. Kertas mempunyai nilai 5 yang harus ditembak dua kali, sementara plate harus ditembak sampai jatuh. “Nilai totalnya, semua yang kena tembak dibagi jumlah waktu menembak. Jadi, memang harus menembak secepatcepatnya. Karenanya, kompetisi ini seru dan sangat menantang,”
Untuk mengikuti kejuaraan IPSC, anggota harus mengikuti pelatihan mulai dari dasar, seperti pengenalan jenis senjata, cara memegang, latihan menembak, hingga menempuh ujian. Pelatihan di KSC juga bisa diikuti mereka yang ingin memiliki izin sertifikat dari Perbakin. Rencana mendatang, KSC akan mengikuti kejuaraan dunia di Selandia Baru yang akan dilangsungkan pada tahun depan.  

Kesalahan dan Pembenaran cuplikan artikel diatas :
No
Kesalahan
Perbaikan
1
Jadi
Menjadi (diubah)
2
Beken
Terkenal (diubah)
3
memang
(dihilangkan)
4
Inilah
Ini adalah (diubah)
5
jejak rekam
Prestasi (diubah)
6
Terakhir Indonesia
Terakhir , Indonesia (diubah)
7
Di KSC, anggotanya memang datang
KSC,beranggotakan (diubah)
8
yang berusia
Usia (diubah)
9
biasanya juga diadakan
Diadakan juga (diubah)
10
nilainya
Memiliki nilai (diubah)
11
yang harus
Jika (diubah)
12
harus
Jika (diubah)
13
memang harus menembak secepatcepatnya
Harus menembak dengan cepat (diubah)
14
dari dasar, seperti
Dari dasar seperti, (diubah)
15
cara memegang
Cara memegang senjata (ambigu,diubah)

demikian analisis kesalahan yang bisa saya berikan dan bisa perbaiki dari kutipan artikel diatas,apabila analisis atau perbaikan yang saya berikan kurang tepat atau bahkan tidak benar adanya sama sekali,saya mohon maaf.


TERIMA KASIH~