Laman

Senin, 08 April 2013

Penulisan Ilmiah

BAB I 
PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang 

Dizaman globalisasi saat ini, pesatnya perkembangan ilmu teknolongi informasi sangat berpengaruh dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat modern ini. Dunia pendidikan, pemerintahan, bisnis dan usaha, sampai kesehatan dan kebutuhan harian masyarakat selalu membutuhkan keberadaan informasi. kebutuhan yang berbasis teknologi informasi berkembang sejalan dengan laju pertumbuhan penggunaan internet. Dalam program kali ini ditekankan dalam bidang pemberian informasi untuk pengamanan pada perserta pendidikan khususnya untuk anak didik tingkat SD. 


Munculnya teknologi berbasis web service memberikan pandangan baru dalam pengimplementasian fleksibilitas akses dan pencarian informasi yang terdapat pada website yang beredar luas. Oleh karena itu, website tersebut adalah salah satu wadah yang digunakan untuk mempermudah pengguna untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan yang ada di dalam website. 

Seiring berkembangnya teknologi khususnya pengembangan media maya, banyak panduan yang diinformasikan kepada user dengan menginformasikan kepada sekitar dengan media website. Menjadi alasan mengapa dibutuhkannya website yang berisi informasi mendetail tentang sekolah, khususnya sekolah tingkat SD. Pada umumnya pemilihan sekolah pada tingkat SD dapat memberi pengaruh besar terhadap kesuksesan akademik anak. Untuk itu mungkin selaku orang tua yang memiliki anak yang baru akan memasuki pendidikan ditingkat SD dan ingin agar anaknya dapat mendapatkan sekolah yang terbaik, dibutuhkan situs website yang dapat menginformasikan sekolah tingkat SD yang lengkap dan mendetail mulai dari letak sekolah, foto atau gambar sekolah, fasilitas sekolah, dan periode atau prosedur pendaftaran sekolah. 

1.2 Ruang Lingkup 

Pada penulisan ini ruang lingkup hanya dibatasi hanya pada sekolah tingkat SD dan penulis membatasi batasan wilayah yang hanya disediakan untuk wilayah DKI Jakarta bagian Timur. 

1.3 Pembatasan Masalah 

Untuk memperjelas dan untuk lebih memudahkan user dalam melakukan atau menggunakan pencarian informasi dengan website ini maka penulis melakukan pembatasan masalah : 

1. Bagaimana pemanfaatan webisite tersebut dalam pencarian informasi sekolah wilayah DKI 

2. Bagaimana informasi yang didapat memudahkan pengguna untuk mengetahui data yang ada di dalam sekolah. 

3. Bagaimana infornasi yang di dapat dari website tersebut akurat dengan data yang terdapat di dalam sekolah aslinya. 

1.4 Tujuan Penulisan 

Adapun tujuan penulisan ilmiah ini adalah membuat situs website yang memberikan informasi tentang sekolah tingkat SD secara detail di Kecamatan Makasar Jakarta Timur . Situs ini dirancang dan memiliki tujuan untuk memudahkan pengunjungnya mendapatkan informasi mengenai informasi lengkap sekolah tingkat SD yang terletak pada kecamatan Makasar Jakarta Timur. Informasi yang ditampilkan pada website ini yaitu : 

1. Nama sekolah, alamat, nomor telepon,fasilitas dan foto. 

2. Informasi Pendaftaran dan Prosedur Pendaftaran 

1.5 Metode Penelitian 

Metode penelitian yang digunakan untuk penulisan ini adalah dengan mengumpulkan data-data dengan melakukan research . Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode sebagai berikut: 

a) Studi Lapangan 

Yaitu metode pengumpulan data yang berhubungan dengan pencarian informasi dari lapangan. 

b) Penulisan ini membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak. 

Adapun perangkat keras yang dibutuhkan sebagai berikut: 

1. TOSHIBA NB250 

2. Modem ZXV11/W450 

3. Nikon D3100 

Adapun perangkat lunak yang dibutuhkan sebagai berikut: 

1. Adobe Dreamweaver. 

2. Xampp. 

3. PHP & MySQL 

4. Windows xp, Seven. 

1.6 Sistematik penulisan 


Penulisan ilmiah ini terdiri dari empat bab. agar dengan mudah dipahami isi dari masing-masing bab , akan dibuat sistematik penulisan sebagai berikut: 

BAB 1 Pendahuluan 

Merupakan bab yang membahas , menguraikan secara singkat mengenai alasan penulisan memilih topik dan penjelasan singkat tentang latar belakang, ruang lingkup , tuuan penulisan dan metode penelitian yang digunakan serta sistematik penulisan. 

BAB II Tinjauan Pustaka. 

Menguraikan teori2 yang dipakai sebagai acuan dalam penulisan ini . Teori tersebut ialah teori2 yang berhubungan dengan keuntungan console di linux. 

BAB III Analisa dan pembahasan 

Menjelaskan proses pembuatan sebuah aplikasi dari tahap awal sampai akhir pembuatn serta kegunaan aplikasi. 

Bab IV Penutup 

Mengemukakan tentang kesimpulan dan saran dari penulisan ilmiah ini. 


BAB II 
LANDASAN TEORI 

2.1 PHP & MySQL 

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yangmultithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratisdibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. 

MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL(General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. 

Kehandalan suatu sistem basisdata (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja pengoptimasi-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat oleh pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatkannya. Sebagai peladen basis data, MySQL mendukung operasi basisdata transaksional maupun operasi basisdata non-transaksional. Pada modus operasi non-transaksional, MySQL dapat dikatakan unggul dalam hal unjuk kerja dibandingkan perangkat lunak peladen basisdata kompetitor lainnya. Namun demikian pada modus non-transaksional tidak ada jaminan atas reliabilitas terhadap data yang tersimpan, karenanya modus non-transaksional hanya cocok untuk jenis aplikasi yang tidak membutuhkan reliabilitas data seperti aplikasi blogging berbasis web (wordpress), CMS, dan sejenisnya. Untuk kebutuhan sistem yang ditujukan untuk bisnis sangat disarankan untuk menggunakan modus basisdata transaksional, hanya saja sebagai konsekuensinya unjuk kerja MySQL pada modus transaksional tidak secepat unjuk kerja pada modus non-transaksional. 

2.2 DreamWeaver. 

Adobe Dreamweaver merupakan program penyunting halaman web keluaran Adobe Systems yang dulu dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver keluaran Macromedia. Program ini banyak digunakan oleh pengembang web karena fitur-fiturnya yang menarik dan kemudahan penggunaannya. Versi terakhir Macromedia Dreamweaver sebelum Macromedia dibeli oleh Adobe Systems yaitu versi 8. Versi terakhir Dreamweaver keluaran Adobe Systems adalah versi 12 yang ada dalam Adobe Creative Suite 6 (sering disingkat Adobe CS6). 

Adobe Dreamweaver adalah aplikasi desain dan pengembangan web yang menyediakan editor WYSIWYG visual (bahasa sehari-hari yang disebut sebagai Design view) dan kode editor dengan fitur standar seperti syntax highlighting, code completion, dan code collapsing serta fitur lebih canggih seperti real-time syntax checking dan code introspection untuk menghasilkan petunjuk kode untuk membantu pengguna dalam menulis kode. Tata letak tampilan Design memfasilitasi desain cepat dan pembuatan kode seperti memungkinkan pengguna dengan cepat membuat tata letak dan manipulasi elemen HTML. Dreamweaver memiliki fitur browser yang terintegrasi untuk melihat halaman web yang dikembangkan di jendela pratinjau program sendiri agar konten memungkinkan untuk terbuka di web browser yang telah terinstall. Aplikasi ini menyediakan transfer dan fitur sinkronisasi, kemampuan untuk mencari dan mengganti baris teks atau kode untuk mencari kata atau kalimat biasa di seluruh situs, dan templating feature yang memungkinkan untuk berbagi satu sumber kode atau memperbarui tata letak di seluruh situs tanpa server side includes atau scripting. Behavior Panel juga memungkinkan penggunaan JavaScript dasar tanpa pengetahuan coding, dan integrasi dengan Adobe Spry Ajax framework menawarkan akses mudah ke konten yang dibuat secara dinamis dan interface. 


BAB III
HASIL DAN HASIL PENELITIAN

3.1 Pembahasan Masalah 

Perkembangan teknologi yang saat ini berkembang sangat pesat dalam masyarakat adalah teknologi informasi. Hampir semua orang sependapat bahwa teknologi informasi telah, sedang dan akan merubah kehidupan umat manusia dengan menjanjikan cara kerja dan cara hidup yang lebih efektif, lebih bermanfaat, dan lebih kreatif. Sebagaimana dua sisi, baik dan buruk, teknologi informasi juga memiliki hal yang demikian. Sebagai teknologi, kedua sisi tersebut keberadaanya sangat tergantung pada pemakainya. 


3.2 Hasil Penelitian 

Hasil penelitian yang dirasakan oleh penulis dalam membuat website informasi sekolah di wilayah jakarta timur adalah hampir semua sekolah yang dikunjungi oleh penulis berminat untuk mempublikasikan sekolah mereka kedalam dunia maya,agar supaya sekolah mereka bisa mendapatkan tempat yang baik dimata masyarakat dengan menunjukan keunggulan keunggulan sekolah mereka ke internet. 

Pihak sekolah juga menginginkan penulis untuk mencantumkan informasi selengkap mungkin tentang sekolah mereka mulai dari nama sekolah,nomor induk sekolah ,alamat sekolah,nomor telepon bahkan sampai foto dan fasilitas yang terdapat disekolah tersebut. 

Dalam hal ini penulis dikatakan berhasil dalam membuat dan merancang sebuah sistem yang berbasis informasi yang berada di dunia maya dengan memasukan informasi sekolah dengan lengkap dan akurat,serta mempersatukan seluruh sekolah didalam suatu wadah yang menjadi alternatif pilihan warga yang ingin memasukan anak mereka kejenjang sekolah dasar di wilayah jakarta timur. 


BAB IV 
PENUTUP 

4.1 Kesimpulan

Hasil dari kesimpulan pembuatan website informasi sekolah diwilayah jakarta timur , diperoleh beberapa kesimpulan yaitu diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Mempermudah user yang membutuhkan informasi sekolah yang terdekat dengan wilayah tinggal user.
2. Informasi yang ditampilkan lengkap dan akurat,diiringi dengan visualisasi melalui foto. 
3. Dan website ini bisa melakukan self maintance dan mudah untuk diakses. 

4.2 Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan untuk penulisan ilmiah ini ke depannya ialah sebagai berikut : 

1. Website ini dapat dikembangkan kembali,tidak hanya untuk wilayah DKI-Jakarta bagian timur,tapi bisa untuk barat,selatan,utara dan pusat. Bahkan bisa dikembangkan untuk menampung sekolah diseluruh penjuru negeri. 

2. Tampilan dari Website yang masih terlihat kaku bisa dikembangkan dengan desain yang lebih bervariasi dan lebih hidup. 

3. Website ini masih banyak kekurangan , diharapkan aplikasi ini nantinya akan terus diperbaiki dan dikembangkan menjadi aplikasi yang lebih baik dan bermutu. 


Sumber : Penulisan Ilmiah Penulis (Anggi Purnama A Y)




Senin, 01 April 2013

PENALARAN DEDUKTIF

Pendefinisian Penalaran


       Penalaran adalah proses berpikir yang didapat secara cepat dari pengamatan indera atau fisik (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah penafsiran pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sama akan terbentuk proposisi – proposisi yang sama pula, berdasarkan beberapa proposisi yang diketahui atau dianggap benar, kita dapat menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak kita ketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

       Penalaran deduktif didasarkan atas prinsip, hukum, teori atau putusan lain yang berlaku umum untuk suatu hal. Berdasarkan atas prinsip umum tersebut ditarik kesimpulan tentang sesuatu yang khusus yang merupakan abgian dari hal atau gejala diatas. Dengan kata lain, penalaran deduktif dicerna dari sesuatu yang umum kepada yang khusus.

Pengertian Penalaran Deduktif 


      Penalaran deduktif bertolak dari sebuah konklusi atau kesimpulan khusus yang didapat dari satu atau lebih pernyataan yang lebih umum. kesimpulan yang diperoleh tidak mungkin lebih umum dari pada proposisi tempat menarik kesimpulan itu. Penalaran deduktif merupakan metode berpikir deduktif ,yang mana metode berfikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. Metode ini diawali dari pembentukan Teori, hipotesis, Definisi operasional, Instrumen dan Operasionalisasi. 

      Penalaran deduktif didasarkan atas prinsip, hukum, teori atau putusan lain yang berlaku umum untuk suatu hal ataupun gejala. Berdasarkan atas prinsip umum tersebut ditarik kesimpulan tentang sesuatu yang khusus yang merupakan abgian dari hal atau gejala diatas. Dengan kata lain, penalaran deduktif bergerak dari sesuatu yang umum kepada yang khusus.

Beberapa ciri utama dari penalaran deduktif, yaitu : 
1. Jika semua premis benar maka kesimpulan pasti benar 
2. Semua informasi atau fakta pada kesimpulan sudah ada, sekurangnya secara implisit, dalam premis. 

Pengertian Premis Mayor dan Premis Minor 


      Premis mayor biasa disebut pernyataan umum, sedangkan premis minor biasa disebut pernyataan khusus. Proses yang menyatukan keduanya dikenal dengan istilah silogisme. Silogisme merupakan proses penalaran di mana dari dua premis ditarik suatu proposisi baru (berupa kesimpulan). 

Contoh:
Premis mayor : Semua yang bernyawa akan mengalami kematian. 
Premis minor :Hewan merupakan sesuatu yang bernyawa.
kesimpulan :Hewan akan mengalami kematian. 

dalam berfikir deduktif kita harus berfikir dari yang umum ke yang khusus. Dari yang abstrak ke yang konkrit. Dari teori ke fakta-fakta.


Jenis Penalaran Deduktif 


     Penalaran deduktif secara tidak langsung merupakan bentukan dari penarikan kesimpulan secara langsung yang memerlukan dua premis sebagai bukti (Data). premis pertama biasanya merupakan premis yang bersifat umum dan premis kedua merupakan premis yang bersifat khusus. jenis dari penalaran deduksi itu sendiri dapat dibagi dalam empat kategori dalam penarikan kesimpulan secara tidak langsung yaitu sebagai berikut : 

1. Silogisme Kategorial


    Silogisme yang terbentuk dari tiga proposisi. Silogisme kategorial dibetuk berdasarkan kelas kelas premis dan kesimpulan yang kategoris. Konditional hipotesis yaitu bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya Menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor. 

Contoh : 
Premis Mayor : Tidak ada manusia yang abadi 
Premis Minor : Poltak adalah manusia 
Kesimpulan     : Poltak tidak abadi 

Hukum-hukum Silogisme Katagorik 

Apabila dalam satu premis partikular, kesimpulan harus partikular juga.
Contoh :
Premis Mayor : Semua yang haram dimakan menyebabkan penyakit.
Premis Minor : Sebagian makanan halal dimakan 
Kesimpulan     : Jadi Sebagian makanan halal dimakan 

Kaedah- kaedah atau aturan umum dalam silogisme kategorial adalah : 
1. Silogisme harus terdiri atas tiga term yaitu : term mayor, term minor, term penengah. 
2. Silogisme terdiri atas tiga proposisi yaitu premis mayor, premis minor, dan kesimpulan 
3. Dua premis yang negatif tidak dapat menghasilkan simpulan. 
4. Bila salah satu premisnya negatif, simpulan pasti negative. 
5. Dari premis yang positif, akan dihasilkan simpulan yang positif. 
6. Dari dua premis yang khusus tidak dapat ditarik satu simpulan. 
7. Bila premisnya khusus, simpulan akan bersifat khusus. 
8. Dari premis mayor khusus dan premis minor negatif tidak dapat ditarik satu simpulan.

2. Silogisme Hipotesis 


     Silogisme hipotesis adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor, premis minor, dan kesimpulan yang berproposisi kondisional hipotesis. Akan tetapi premis mayor bersifat hipotesis atau pengadaian dengan jika konklusi tertentu itu terjadi, maka kondisi yang lain akan menyusul terjadi. Premis minor menyatakan kondisi pertama terjadi atau tidak terjadi. 

terdapat empat macam tipe silogisme hipotesis yaitu: 
1. Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian antecedent, seperti: 
Jika hujan, saya tidak pergi kuliah. Sekarang hujan jadi saya tidak pergi kuliah. 

2. Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagiar konsekuennya, seperti: 
Jika Malam, langit mulai gelap. Sekarang langit mulai gelap jadi sekarang Malam.

3. Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari antecedent, seperti: 
Jika cinta dilaksanakan dengan paksaan, maka kebosanan akan muncul. Cinta yang tidak dilaksanakan dengan paksaan, Jadi kebosanan tidak akan muncul.

4. Silogisme hipotetis yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya, seperti: 
Bila uang jajan Anggi diturunkan , Anggi akan kesulitan. Anggi tidak kesulitan. Jadi uang jajan Anggi tidak diturunkan. 

Kaedah- kaedah atau aturan umum dalam silogisme Hipotesis adalah : 
       Mengambil konklusi dari silogisme hipotesis jauh lebih mudah dibanding dengan silogisme kategorik. Tetapi yang penting di sini adalah menentukan kebenaran konklusinya bila premis-premisnya merupakan pernyataan yang benar. Bila antecedent kita lambangkan dengan A dan konsekuen dengan B, jadwal hukum silogisme hipotetik adalah: 

1) Bila A terlaksana maka B juga terlaksana. 
2) Bila A tidak terlaksana maka B tidak terlaksana. (tidak sah = salah)
3) Bila B terlaksana, maka A terlaksana. (tidak sah = salah) 
4) Bila B tidak terlaksana maka A tidak terlaksana 

Contoh : 
Premis Mayor   : Jika tidak turun hujan, maka panen akan gagal 
Premis Minor    : Hujan tidak turun 
Kesimpulan        : Sebab itu panen akan gagal. 

3. Silogisme Akternatif 


     Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain. Proposisi minornya adalah proposisi kategorial yang menerima atau menolak salah satu alternatifnya. Konklusi tergantung dari premis minornya. 

Silogisme ini ada dua macam, silogisme disyungtif dalam arti sempit dan silogisme disyungtif dalam arti luas. 

1.Silogisme disyungtif dalam arti sempit mayornya mempunyai alternatif kontradiktif. 

Contoh : 
Premis Mayor   : Cikal gemuk atau kurus.
Premis Minor    : Ternyata cikal gemuk. 
Kesimpulan        : Jadi, cadi Cikal tidak gemuk. 

2.Silogisme disyungtif dalam arti luas premis mayomya mempunyai alternatif bukan kontradiktif

Contoh: 
Premis Mayor   : Ia bekerja atau bersantai. 
Premis Minor    : Ternyata Ia tidak bekerja. 
Kesimpulan        : Jadi, Ia Bersantai. 

Silogisme disyungtif dalam arti sempit maupun arti iuas mempunyai dua tipe yaitu: 

1. Premis minornya mengingkari salah satu alternatif, konklusi-nya adalah mengakui alternatif yang lain. 
2. Premis minor mengakui salah satu alternatif, kesimpulannya adalah mengingkari alternatif yang lain. 

Kaedah-kaedah silogisme alternatif : 
1. Silogisme disyungtif dalam arti sempit, konklusi yang dihasilkan selalu benar, apabila prosedur penyimpulannya valid 

2. Silogisme disyungtif dalam arti luas, kebenaran koi adalah sebagai berikut: 
a. Bila premis minor mengakui salah satu alterna konklusinya sah (benar) 
    Contoh : 
    Premis Mayor    : Adi pergi menggunakan Motor atau Mobil. 
    Premis Minor     : Adi pergi menggunakan Mobil.
    Kesimpulan        : Jadi Adi tidak pergi menggunakan Motor. 

b. Bila premis minor mengingkari salah satu a konklusinya tidak sah (salah) 
     Contoh : 
     Premis Mayor   : Wanita cantik itu pergi ke Kantin atau ke Toilet.
     Premis Minor    : Ternyata wanita cantik itu tidak ke Toilet. 
     Kesimpulan        : Jadi wanita cantik itu pergi ke Kantin. (Bisa jadi ia pergi ke tempat lain). 

4. Entimen 


     Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam lisan maupun tulisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan. Entimen atau Enthymeme berasal dari bahasa Yunani “en” artinya di dalam dan “thymos” artinya pikiran adalah sejenis silogisme yang tidak lengkap, tidak untuk menghasilkan pembuktian ilmiah, tetapi untuk menimbulkan keyakinan dalam sebuah entimem, penghilangan bagian dari argumen karena diasumsikan dalam penggunaan yang lebih luas, istilah "enthymeme" kadang-kadang digunakan untuk menjelaskan argumen yang tidak lengkap dari bentuk selain silogisme. 

Contoh : 
Premis Mayor    : Mahasiswa yang baik tidak pernah sama dalam membuat laporan. 
Premis Minor     : Ani Mahasiswa yang baik. 
Kesimpulan         : Ani tidak pernah sama dalam membuat laporan. 
Entimen               : Ani tidak pernah sama membuat laporan karena ia Mahasiswa yang baik 


sumber :