Laman

Rabu, 02 Juli 2014

Etika Menggunakan Gadget dan Dampaknya

      Gadget mungkin menjadi topik yang mudah untuk dibahas, kali ini saya akan mencoba menuliskan etika dalam menggunakan gadget. Seiringnya kemajuan teknologi yang semakin hari semakin canggih. Alat untuk berkomunikasi atau menggunakan teknologi yang sering kita sebut “gadget” juga semakin berkembang. Hampir semua usia dapat mengoperasikan gadget super canggih. Gadget ini juga sangat banyak memiliki manfaat yakni ; untuk membantu pekerjaan, mencari informasi, kebutuhan hidup(life style), dan juga menjadi berbagai macam fungsi dikarenakan kemampuan gadget tersebut yang bisa berubah menjadi apa saja contoh gadget dapat digunakan untuk melakukan pengambilan gambar/foto mengambil fungsi dari perangkat kamera, gadget juga bisa menjadi kalkulator, router bahkan fasilitas sekecil senter pun bisa ditanamkan pada satu gadget.


Berbicara soal etika, tentu saja dalam menggunakan gadget dibutuhkan etika. Gadget digunakan untuk kepentingan yang baik, etika dalam menggunakan gadget antara lain :

1. Tidak menggunakannya ketika sedang bercakap dengan orang lain, itu dapat membuat lawan bicara kita merasa diduakan, dan tak jarang banyak orang yang kesal dengan tingkah laku seperti ini.

2. Tidak menggunakannya ketika sedang berkendara, saat berkendara tentunya kita membutuhkan konsentrasi yang tinggi, dan apabila kita mengendarai sambil menggunakan gadget akan sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kecelakaan.

3. Tidak menggunakannya ketika sedang dalam rumah Ibadah, siapa yang mau ketika ibadah mendapatkan gangguan? Untuk itu lebih baik tidak menggunakan gadget dalam rumah ibadah yang mana bisa mengganggu para jamaah ibadah.

4. Ketika sedang menggunakan gadget, kita harus memperhatikan keadaan sekitar dan menjaga diri kita untuk tidak melakukan hal dapat mengganggu orang disekitar.

5. Apabila anda memiliki gadget super canggih nan mahal saran saya untuk tidak menentengnya dalam genggaman, masukan kedalam tempat yang aman karena apabila anda menentengnya dengan terbuka/genggaman dapat memancing perhatian orang jahat.

6. Ketika menggunakan gadget diusahakan tidak terlalu ekspresif seperti marah,tertawa atau mungkin menangis dengan lantang, karena mungking dapat mengganggu orang sekitar.

7. Masih banyak lagi etika dan tingkah laku baik dalam menggunakan gadget yang tidak penulis sampaikan disini.

Selain etika, gadget juga memberikan dampak pada kehidupan kita umat manusia dalam beberapa aspek :

1. Segi kesehatan

· Positif : sepertinya menggunakan gadget tidak menambahkan kualitas kesehatan kita.

· Negatif : dapat merusak mata jika digunakan terlalu sering, dengan sinyalnya yang menghasilkan radiasi kecil dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.

2. Segi budaya 

· Positif : dalam hal budaya penggunaan gadget merupakan budaya global, yang dapat dimanfaatkan untuk peluasan budaya lokal.

· Negatif : karena penggunaanya yang global kita bisa melupakan budaya lokal dan mulai mencintai budaya asing.

3. Segi Sosial

· Positif : sebagai media informasi, pertemanan dan komunikasi

· Negatif : membuat kita bersikap terlalu individu karena dapat mencurahkan seluruh isi hati melalui gadget yang membuat emosi kita semakin tidak terkendali.

4. Segi Ekonomi

· Positif : gadget dapat dijadikan alat untuk bertransaksi dengan applikasinya. Membantu orang untuk mendirikan komunikasi yang baik dalam ber-usaha

· Negatif : perkembangannya yang sangat cepat membuat harga gadget yang semakin cepat berkembang, ini menyebabkan nilai tukar yang terus terpacu olehnya.


Contoh kasus :
       sekelompok remaja yang aktif dalam menggunakan gadget sedang berkumpul dan ber istirahat disuatu tempat atau bahasa gaulnya "nongkrong/kongkow". dalam pertemuannya itu mereka membawa masing masing gadget mereka, dan mereka pun saling bercakap membicarakan banyak hal. hingga pada suatu ketika terjadi keadaan tak sadar sekitar ketika salah satu remaja mulai memainkan gadgetnya, temannya yang tadinya juga berbincang pun serentak menggunakan gadget mereka sehingga terhenti percakapan diantara mereka. ini adalah salah satu akibat dari gadget, pada kasus ini remaja pertama yang mulai memainkan gadgetnya tidak sengaja membuat remaja lain ingin memainkan gadget mereka pula, sampai akhirnya mereka semua sibuk dengan gadget mereka sehingga tak ada yang bercakap diantara mereka yang mengakibatkan miss communication antar teman.


Orang bijak mengatakan “ Tempatkan lah sesuatu pada tempatnya”

Pada intinya seiring perkembangan gadget di indonesia terutama remaja yang benyak yang menjadi sasaran/target perkembangan gadget itu hendaklah kita terus waspada menghadapi perkembangan gadget, nikmatilah dengan baik perkembangan gadget, jangan memakskan diri untuk memiliki gadget dan tetaplah menjaga komunikasi secara langsung atau face to face, Dan peran orang tua lebih penting dalam membimbing anak menghadapi perubahan 






Rabu, 30 April 2014

Kode Etik Profesi Pilot

JANJI PARA PILOT
  1. Kami para Pilot adalah insan yang berIman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Kami para Pilot memiliki semangat juang dan berjiwa patriot, rela berkorban dan memegang teguh kehormatan penerbang
  3. Kami para Pilot patuh dan taat pada peraturan serta mampu mengendalikan emosi dan berambisi untuk mencapai hasil yang terbaik
  4. Kami para Pilot bersikap optimis, cermat dan mampu beradaptasu serta mengetahui batas kemampuan diri dan alutsista
  5. Kami para Pilot senantiasa meningkatkan kesiapan mental, fisik, intelektual, dan daya juang serta memilki kesiagaan dan profesionalisme yang tinggi
  6. Kami para Pilot berani menanggung resiko dan bertanggung jawab atas hasil tugas yang dibebankan seta mempunyai rasa memiliki terhadap alutsista
  7. Kami para Pilot menjadi panutan dan memiliki wawasan yang luas , berani mengambil keputusan serta senantiasa menjunjung tinggi setiap tugas.
  8. Kami para Pilot patuh, taat, setia kepada tugas
  9. Kami para Pilot bersikap luwes , mampu bekerjasama dan menghargai profesi lain
PROFESIONALITAS PILOT
  • Seorang pilot dituntut harus tenang dalam setiap keadaan, misalkan pada suatu penerbangan terjadi kerusakan mesin akibat technical error, dalam hal ini pilot dituntut untuk tetap tenang meskipun hanya satu mesin yang masih menyala dan tetap mengusahakan penerbangan selesai dengan selamat.
  • Seorang pilot harus memiliki ketegasan dan kewibawaan dalam setiap proses penerbangan hal ini dikarena kan pada proses penerbangan pilot terkadang dituntut untuk tetap pada pendiriannya meskipun keadaan mendesak pilot untuk mengubah pendiriannya, misalnya seorang pilot ditengah penerbangan diminta untuk transit ke suatu wilayah, padahal dalam penerbangan tersebut tidak dijadwalkan ada transit, pada hal ini pilot tersebut diharuskan tetap pada pendiriannya untuk tidak transit.
  • Seorang pilot dituntut untuk memiliki inisiatif yang tinggi dalam setiap penerbangan yang dilakukannya, misalnya dalam penerbangan terjadi cuaca buruk diarah jam 12 dalam jarak sekitar 10 menit, pilot tersebut harus mampu mencari solusi terbaik tanpa mengakibatkan terjadinya situasi berbahaya.
  • Seorang pilot tidak boleh menunjukkan kepanikan meskipun situasi sedang dalam keadaan darurat karena kepanikan justru dapat mengakibatkan kesalahan fatal terjadi dan bukannya dihindari.
  • Seorang pilot harus memiliki konsentrasi dan fokus yang tinggi, untuk hal ini akan sangat diperlukan oleh pilot pesawat tempur, misalnya seorang pilot diharuskan melalui medan yang berbahaya dan celah untuk terbang yang sempit, sehingga pilot yang bersangkutan diharuskan fokus agar tidak terjadi hal yang diinginkan dan mengancam keselamatan.
  • Seorang pilot diharuskan memiliki sifat pemberani, berani disini dimaksudkan dalam pengertian berani dalam melakukan manuver yang berbahaya namun jika terpaksa harus dilakukan mau tidak mau  dan pilot yang bersangkutan harus berani melakukannya.
  • Seorang pilot harus memiliki jiwa yang siap berkorban, hal ini dimaksudkan jika terjadi kecelakan pada pesawat seorang pilot layaknya tetap memperhitungkan posisi jatuh pesawat dan jika memungkinkan dengan posisi dimana persentase keselamatan penumpang tetap tinggi.
    Sumber :

UUD RI No:36 Th 1999 Telekomunikasi Pasal 3

Pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 1999 yang menjelaskan tentang TELEKOMUNIKASI, dikutip dari BAB ke-2 yang membahas mengenai Asas dan Tujuan yang terdiri dari pasal 2 dengan pasal 3. dimana pasal pasal tersebut berbunyi :

Pasal 2
Telekomunikasi diselenggarakan berdasarkan asas manfaat, adil dan merata, kepastian hukum, keamanan, kemitraan, etika, dan kepercayaan pada diri sendiri.

Pasal 3
Telekomunikasi diselenggarakan dengan tujuan untuk mendukung persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata, mendukung kehidupan ekonomi dan kegiatan pemerintahan, serta meningkatkan hubungan antarbangsa.

Dalam pasal 3 pada Undang Undang No 36 tentang telekomunikasi dibuat berdasarkan pertimbangan-pertimbangan salah satunya adalah Bahwa penyelenggara komunikasi mempunyai arti strategis dalam upaya memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa, memperlancar kegiatan pemerintahan, meningkatkan kesejahteraan, mendukung terciptanya tujuan pemerataan pembangunan hasil-hasilnya, serta meningkatkan hubungan antar bangsa

Telematika merupakan salah satu infrastruktur penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam rangka mendukung peningkatan perekonomian, pendidikan, kesehatan, pertahanan dan keamanan nasional serta hubungan antarbangsa. Karenanya, telematika perlu ditingkatkan ketersediaannya baik dari segi aksesibilitas, densitas, mutu dan layanannya, sehingga dapat menjangkau seluruh wilayah di tanah air dan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Mengingat bahwa untuk mewujudkan itu semua diperlukan investasi yang sangat besar, namun di sisi lain kemampuan penyediaan dana pemerintah pusat untuk pembangunan jaringan dan infrastruktur telekomunikasi masih sangat terbatas, peran serta swasta (termasuk Pemerintah Daerah) dalam pembangunan dan penyelenggaraan telekomunikasi perlu ditingkatkan. untuk itu mengapa tercipta BAB yang membahas mengenai tujuan dari penyelenggaraan Telekomunikasi. dan Tujuan tersebut dapat tercipta dengan berbacai cara seperti berikut :


Tujuan pemanfaatan telematika dapat dicapai, antara lain dengan cara: 
  1. mengembangkan dan memfasilitasi konvergensi 
  2. memberikan batasan peran pada lembaga yang membuat kebijakan dan regulasi dan lembaga yang mengawasi
  3. pemanfaatan sumber daya terbatas secara efektif dan efisien
  4. mendorong investasi dan inovasi
  5. mengembangkan kompetisi yang sehat
  6. mengembangkan lingkungan yang terbuka, adil, dan tidak diskriminatif dalam akses komunikasi
  7. mendorong interoperabilitas layanan dan interoperabilitas jaringan; 
  8. menjamin kepentingan konsumen dalam kaitannya dengan harga, kualitas layanan, 46 keamanan informasi dan hak pribadi
  9. mengembangkan penyediaan jaringan telematika universal
  10. mendorong kemajuan industri dalam negeri 
  11. mewujudkan telematika untuk semua yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menyetarakan dengan negara maju
Sumber :





State Transition Diagram (STD) | Diskusi Minggu ke-2

       STD merupakan diagram yang memodelkan tingkah laku (behaviour) sistem berdasarkan pada definisi satu bagian dari keadaan sistem. STD sering dipakai untuk menggambarkan kinerja sistem.

Komponen STD :

Komponen STD dibagi menjadi 2 Aktif & pasif :

Komponen aktif dibagi 4:

1. State: merupakan kondisi dari suatu sistem. State dapat dikategorikan menjadi 2 macam, yaitu : State Awal dan State Akhir. State Awal hanya boleh berjumlah 1 state, dan State Akhir boleh memiliki jumlah lebih dari satu state.

2. State Change (Tanda Panah) Menyatakan perubahan state dari sistem.

3. Kondisi : menyatakan suatu kejadian pada lingkungan eksternal yang dapat dideteksi oleh sistem, contoh: sinyal.

4. Aksi sistem melakukan sesuatu sehingga terjadi perubahan state atau merupakan suatu reaksi terhadap kondisi


Komponen Pasif

Sistem ini tidak melakukan kontrol lingkungan, akan tetapi lebih Bersifat  menerima data atau memberi reaksi saja (sistemyang menerima ataumengumpulkan data dari sinyal yang dikirim oleh satelit).

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN 3GL & 4GL

Pada dasarnya third generation language dan fourth generation language mempunyai banyak kesamaan, seperti fungsi, tujuan dan ciri

Ciri:
  • Tidak perlu training lama pada DP
  • Bahasa untuk semua pemakai
  • Pembuat aplikasi

Tujuan:
  1. Untuk mempercepat proses pembuatan aplikasi.
  2. Untuk mempermudah aplikasi dan mempercepat perubahan
  3. Mengurangi harga perawatan.
  4. Meminimalkan problem debugging.
  5. Membuat bahasa lebih dikenal
  6. Mempermudah pemakai.

Perbedaan (mancakup kelebihan dan kekurangan) dari 3GL dan 4GL :
  • 4GL mencakup bahasa procedural/ non prosedural
  • 4GL bergantung basis data dan kamus data
  • 3GL lebih bervariasi sintaxnya dan konstruksi sama pada umumnya.
  • Sedangkan pada 4GL, agak berbeda konstruksinya
  • Karena tingkat bahasa yang lenih mudah dimengerti generasi 4 cocok untuk pemakai terakhir dengan sedikit latihan.
  • Bahasa 3GL hampir dapat membuat semua aplikasi, sedangkan 4GL hanya untuk tugas tertentu saja.

Nama Kelompok  : 
  1. Andreas Raditya
  2. Anggi Purnama
  3. Bayu Tirtana
  4. Dimas Prasetoko
  5. Jonathan Marito
  6. M Ikhsan F
  7. Rahmat Septiansyah
  8. Wisnu Ardiansyah

MODEL PROTOTYPING (Diskusi Minggu ke-1)

      Merupakan model pengembangan system yang proses iterative dalam pengembangan sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara user dan analis. Prototype juga bisa dibangun melalui beberapa tool pengembangan untuk menyederhanakan proses. Prototyping merupakan bentuk dari Rapid Application Development (RAD). Dalam metode ini, pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan system.


Tahapan-tahapan Prototyping

Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan kebutuhan

Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun prototyping

Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output)

3. Evaluasi protoptyping

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangu langkah 1, 2 , dan 3.

4. Mengkodekan sistem

Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai

5. Menguji sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.

6. Evaluasi Sistem

Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.

7. Menggunakan sistem

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.

Kelebihan dan Kelemahan Prototyping

Kelebihan Prototyping adalah:

1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan

2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan

3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem

4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem

5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.

Kelemahan Prototyping adalah :

1. Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama.

2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem .

3. Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik



Prototyping bekerja dengan baik pada penerapan-penerapan yang berciri sebagai berikut:

1. Resiko tinggi Yaitu untuk masalah – masalah yang tidak terstruktur dengan baik, ada perubahan yang besar dari waktu ke waktu, dan adanya persyaratan data yang tidak menentu.

2. Interaksi pemakai penting. Sistem harus menyediakan dialog on-line antara pelanggan dan komputer.

3. Perlunya penyelesaian yang cepat

4. Perilaku pemakai yang sulit ditebak

5. Sitem yang inovatif. Sistem tersebut membutuhkan cara penyelesaian masalah dan penggunaan perangkat keras yang mutakhir

6. Perkiraan tahap penggunaan sistem yang pendek


Nama Kelompok  : 
  1. Andreas Raditya
  2. Anggi Purnama
  3. Bayu Tirtana
  4. Dimas Prasetoko
  5. Jonathan Marito
  6. M Ikhsan F
  7. Rahmat Septiansyah
  8. Wisnu Ardiansyah


Kamis, 03 April 2014

Etika Profesi Pilot

Pemahan istilah tentang Profesi Pilot

          Apa nama profesi untuk orang yang menjalankan pesawat terbang? "PILOT" . ya pilot adalah sebuah profesi yang di idam idamkan para anak laki laki didunia karena mungkin pilot terlihat keren dan gagah. namun fakta yang didapat dari beberapa sumber yang ada, ternyata telah terjadi kesalahpahaman tentang arti dari istilah Pilot. Mungkin masih banyak juga diantara kita yang masih kurang paham . Dulu istilah pilot hanya dipakai untuk penerbang, tapi saat ini pengertian pilot sudah berbeda. PILOT adalah seseorang yang menjalankan mesin, baik itu kendaraan darat, laut maupun udara. jadi setiap orang yang memiliki profesi untuk menjalankan mesin baik di darat,laut atau udara akan disebut dengan PILOT.
         Ada yang mengatakan bahwa sebuah pekerjaan dapat disebut sebagai profesi apabila memenuhi tiga unsur syarat, yaitu 
  1. ada lembaga pendidikannya; 
  2. ada organisasi profesinya; 
  3. ada kode etiknya. 
Pekerjaan sebagai pilot tentunya telah memenuhi ketiga unsur tersebut. Pilot dihasilkan oleh lembaga pendidikan pilot/penerbang yang tentunya tidak sembarang memberi tanda lulus/sertifikat atau lisensi penerbang. 

Tugas Pilot dan lingkupnya

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa tugas dari seorang Pilot adalah menjalankan mesin dari pesawat terbang sedangkan seorang COPILOT bertugas untuk membantu seorang Pilot. Adapun kepangkatan dalam dunia penerbangan (sipil) sebagai berikut:
  1. CAPTAIN adalah komandan dari sebuah pesawat (Chief de Mission). 
  2. FIRST OFFICER adalah wakil dari Captain yang akan mengambil alih tugas captain apabila captain tidak dapat menjalankan tugasnya. Jadi apabila First Officer yang menjalankan pesawat/mesin; maka dia adalah Pilot nya. sedangkan Captain adalah Copilotnya. Demikian sebaliknya apabila Captain yang terbang maka dia adalah pilotnya dan dia juga komandan pesawat sedangkan first Officer adalah Copilotnya. 
Tanggung Jawab Pilot

Tanggung jawab seorang pilot itu tidak bisa disepelekan sehingga sudah sepantasnya seorang Pilot diberikan penghasilan yang tinggi. Berikut di bawah ini adalah beberapa tanggung jawab yang paling berat:
  • Menerbangkan pesawat. Pesawat yang diterbangkan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pilot tersebut. Keselamatan pesawat tersebut ada di tangan sang penerbang karena ia seharusnya sudah mampu menerbangkan pesawat dengan profesional dengan memperhatikan cuaca dan teknik.
  • Menjaga keselamatan penumpang. Bagi pilot komersial, atau pilot yang bekerja pada maskapai penerbangan dan menerbangkan pesawat untuk dibayar, tanggung jawab terbesarnya adalah membuat penumpang nyaman dan menjaga keselamatan mereka.
  • Menjaga kesehatan diri sendiri. Hal yang sudah menjadi tanggung jawab siapapun termasuk pilot adalah menjaga kesehatan diri sendiri. Namun, pilot harus ekstra dalam menjaga kesehatannya karena saat bekerja, ia harus fit dan bekerja maksimal tanpa ngantuk dan lelah.

Syarat-syarat menjadi Pilot

Untuk saat ini  syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang Pilot adalah:
  1. Untuk flying school seperti STPI Curug,Penerbangan Militer biasanya hanya menerima lulusan SMU, Tapi mulai tahun 2002 STPI curug menerima lulusan SMK,MTS,dan tingkatannya sedangkan untuk flying school swasta dan beasiswa pilot biasanya menerima lulusan setingkat SMU (SMK,MTS). 
  2. Biasanya akan menargetkan minim panjang kaki dari pangkal paha 100cm 
  3. Lulus tes kesehatan meliputi jantung,mata dll. 
  4. Lulus tes bahasa inggris yang diadakan flying school tersebut.(bahasa inggris sangat menentukan) 
  5. Menguasai pengetahuan umum Penerbangan. 
  6. Cepat dalam berkalkulasi matematika dan fisika. 
  7. Biasanya bila sudah lulus semua persyaratan diatas,calon siswa akan diajak terbang oleh instruktur untuk mengetahui takut tidaknya siswa akan ketinggian dan juga syaraf motorik siswa,serta tanggapnya siswa akan persoalan yang biasa diberikan instruktur kepada calon penerbang. Test tersebut biasa disebut (altitude test). 

Etika dan profesionalisme seorang Pilot

1. Seorang pilot dituntut harus tenang dalam setiap keadaan, misalkan pada suatu penerbangan terjadi kerusakan mesin akibat technical error, dalam hal ini pilot dituntut untuk tetap tenang meskipun hanya satu mesin yang masih menyala dan tetap mengusahakan penerbangan selesai dengan selamat.

2. Seorang pilot harus memiliki ketegasan dan kewibawaan dalam setiap proses penerbangan hal ini dikarena kan pada proses penerbangan pilot terkadang dituntut untuk tetap pada pendiriannya meskipun keadaan mendesak pilot untuk mengubah pendiriannya, misalnya seorang pilot ditengah penerbangan diminta untuk transit ke suatu wilayah, padahal dalam penerbangan tersebut tidak dijadwalkan ada transit, pada hal ini pilot tersebut diharuskan tetap pada pendiriannya untuk tidak transit.

3. Seorang pilot dituntut untuk memiliki inisiatif yang tinggi dalam setiap penerbangan yang dilakukannya, misalnya dalam penerbangan terjadi cuaca buruk diarah jam 12 dalam jarak sekitar 10 menit, pilot tersebut harus mampu mencari solusi terbaik tanpa mengakibatkan terjadinya situasi berbahaya.

4. Seorang pilot tidak boleh menunjukkan kepanikan meskipun situasi sedang dalam keadaan darurat karena kepanikan justru dapat mengakibatkan kesalahan fatal terjadi dan bukannya dihindari.

5. Seorang pilot harus memiliki konsentrasi dan fokus yang tinggi, untuk hal ini akan sangat diperlukan oleh pilot pesawat tempur, misalnya seorang pilot diharuskan melalui medan yang berbahaya dan celah untuk terbang yang sempit, sehingga pilot yang bersangkutan diharuskan fokus agar tidak terjadi hal yang diinginkan dan mengancam keselamatan.

6. Seorang pilot diharuskan memiliki sifat pemberani, berani disini dimaksudkan dalam pengertian berani dalam melakukan manuver yang berbahaya namun jika terpaksa harus dilakukan mau tidak mau dan pilot yang bersangkutan harus berani melakukannya.

7. Seorang pilot harus memiliki jiwa yang siap berkorban, hal ini dimaksudkan jika terjadi kecelakan pada pesawat seorang pilot layaknya tetap memperhitungkan posisi jatuh pesawat dan jika memungkinkan dengan posisi dimana persentase keselamatan penumpang tetap tinggi.

Sumber :

Kamis, 06 Maret 2014

Etika dan Profesionalisme TSI (Teknologi Sistem Informasi)

         Etika dan Profesionalisme TSI terdiri dari tiga kata, yakni etika, profesionalisme, dan TSI.  Pertama adalah Etika, apa yang dimaksud dengan etika? berikut adalah Pengertian Etika secara (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani, Ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan. Dapat dikatakan bahwa etika merupakan ilmu pengetahuan yang membahas perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. 
Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (K.Bertens, 2000).

terdapat dua macam dalam etika yaitu etika deskriptif dan etika normatif, berikut adalah 

Macam-macam etika :


1. Etika Deskriptif

          Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya etika deskriptif berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya. Dapat disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis.
2. Etika Normatif
       Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi, etika normatif merupakan norma-norma yang dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.

Macam-macam Etika Secara Umum

Etika Umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan.
Etika Khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Etika Khusus dibagi lagi menjadi dua bagian :
a. Etika Individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.

b. Etika Sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.



Selanjutnya pengertian dari kata Profesionalisme, profesialisme 
Berasal dari kata profesional yang mempunyai makna berhubungan dengan profesi dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994). Sedangkan profesionalisme itu sendiri adalah tingkah laku, keahlian atau kualitas dan seseorang yang profesional (Longman, 1987).

Menurut Abdulrahim (dalam suhrawardi, 1994 :10) bahwa profesionalisme biasanya dipahami sebagai kualitas yang wajib dipunyai setiap eksekutif yang baik, dimana didalamnya terkandung beberapa ciri sebagai berikut :
  1. Punya Keterampilan tinggi dalam suatu bidang, serta kemahiran dalam mempergunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi.
  2. Punya ilmu dan pengetahuan serta kecerdasan dalam menganalisa suatu masalah dan peka didalam membaca situasi, cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
  3. Punya sikap berorientasi ke hari depan, sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terentang dihadapannya.
  4. Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi dirinya dan perkembangan pribadinya.
Secara umum ciri-ciri profesionalisme pada bidang informasi teknologi ( IT ) adalah :
  • Memiliki kemampuan dan ketrampilan dalam bidang pekerjaan IT
  • Memiliki wawasan yang luas.
  • Memiiliki kemampuan dalam analisa dan tanggap terhadap masalah yang terjadi.
  • Mampu berkerjasama dan dapat menjalin hubungan baik dengan rekan-rekan kerja
  • Dapat menjaga kerahasian dari sebuah data dan informasi
  • Dapat menjunjung tinggi kode etik dan displin etika.

Selanjutnya pengertian dari Teknologi Sistem Informasi (TSI) merupakan tenologi yang tidak terbatas pada penggunaan sarana komputer, tetapi meliputi pemrosesan data, aspek keuangan, pelayanan jasa sejak perencanaan, standar dan prosedur, serta organisasi dan pengendalian sistem catatan (informasi). sebuah teknologi yang dapat mengubah dunia, memberikan banyak pengetahuan serta informasi yang bermanfaat dengan gagasan bentuk teknologi yang mumpuni yang dirasa tidak akan ada habisnya dan terus dapat untuk dikembangkan.


yang dimaksud dengan Etika dan Profesionalisme TSI?
          Jadi, pengertian dari etika dan profesionalisme TSI adalah norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku, keahlian atau kualitas seseorang yang profesional dari manusia yang baik dalam menggunakan teknologi sistem informasi di lingkungannya. sebagai pekerja teknologi informasi yang memiliki aturan aturan serta sikap dan tingkahlaku dalam pengoperasian teknologi informasi.

Mengapa Etika dan Profesionalisme TSI dibutuhkan?
       Alasan mengapa seseorang harus memiliki etika dan profesionalisme adalah agar dalam sebuah pekerjaan yang membutuhkan sikap dan tanggung jawab,manusia lebih baik saat mengetahui aturan aturan yang harus dipenuhi sehingga Manusia yang memiliki etika baik juga akan mendapat perlakuan yang baik dari orang lain. Etika dan Profesionalisme TSI perlu digunakan karena etika dapat membuat seorang menjadi pribadi yang mengetahui apa tanggung jawab dan sikap yang bernar yang harus ia ambil dan putuskan. profesionalisme juga membuat seseorang menjadi paham benar apa yang harus dikerjakan dan mendidik untuk menjadi manusia yang berkulitas. 

Etika dalam teknologi informasi bertujuan agar seseorang dapat  :
  • Mampu memetakan permasalahan yang timbul akibat penggunaan teknologi informasi itu sendiri.
  • Mampu menginventarisasikan dan mengidentifikasikan etikan dalam teknologi informasi.
  • Mampu menemukan masalah dalam penerapan etika teknologi informasi.
Tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik (Code of conduct) profesi :
  • Standar‐standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya.
  • Standar‐standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema‐dilema etika dalam pekerjaan.
  • Standar‐standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi‐fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan‐kelakuan yang jahat dari anggota‐anggota tertentu.
  • Standar‐standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral‐moral dari komunitas, dengan demikian standar‐standar etika menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya.
  • Standar‐standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi.
Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum (atau undang‐undang). Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi atau denda dari induk organisasi profesinya.


Kapan menerapkan Etika dan Profesionalisme TSI?
     Etika dan profesionalisme TSI digunakan ketika seseorang hendak menggunakan teknologi sistem informasi yang ada. Tetapi etika dan profesionalisme TSI ini tidak hanya digunakan saat sedang melakukan sebuah proyek yang akan dijalankan, melainkan juga harus dijalankan setiap waktu pada saat yang tepat. Sebuah pertanggung-jawaban dari suatu etika dan profesionalisme harus nyata.
Ada empat isu-isu etika yang harus diperhatikan, yakni:
  • Isu privasi: rahasia pribadi yang sering disalahgunakan orang lain dengan memonitor e-mail, memeriksa komputer orang lain, memonitor perilaku kerja (kamera tersembunyi). Privasi informasi adalah hak untuk menentukan kapan, dan sejauh mana informasi mengenai diri sendiri dapat dikomunikasikan kepada pihak lain. Hak ini berlaku untuk individu, kelompok, dan institusi.
  • Isu akurasi: autentikasi, kebenaran, dan akurasi informasi yang dikumpulkan serta diproses. Siapa yang bertanggung jawab atas berbagai kesalahan dalam informasi dan kompensasi apa yang seharusnya diberikan kepada pihak yang dirugikan?
  • Isu properti: kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta intelektual). Hak cipta intelektual yang paling umum berkaitan dengan TI adalah perangkat lunak. Penggandaan/pembajakan perangkat lunak adalah pelanggaran hak cipta dan merupakan masalah besar bagi para vendor, termasuk juga karya intelektual lainnya seperti musik dan film.
  • Isu aksesibilitas: hak untuk mengakses infomasi dan pembayaran biaya untuk mengaksesnya. Hal ini juga menyangkut masalah keamanan sistem dan informasi.
Isu-isu tersebut harus diperhatikan dan dijadikan panduan ketika hendak menggunakan TSI dan harus dilakukan secara profesional mengingat peran seseorang tersebut disuatu perusahaan yang berkaitan erat dengan tanggung jawab orang tersebut di perusahaan.'

Siapa pengguna Etika dan Profesionalisme TSI?
Pengguna etika dan profesionalisme TSI adalah semua elemen di dalam suatu lingkungan kerja yang akan menggunakan TSI. Mereka yang ada di lingkungan kerja ini harus sadar dan bertanggung jawab untuk mengimplementasikan etika dan profesionalisme TSI untuk menghindari isu-isu etika seperti yang telah dijelaskan di atas.

Tujuan digunakannya Etika dalam Teknologi Sistem Informasi
  • Mampu memetakan permasalahan yang timbul akibat penggunaan teknologi informasi itu sendiri.
  • Mampu menginventarisasikan dan mengidentifikasikan etika dalam teknologi informasi.
  • Mampu menemukan masalah dalam penerapan etika teknologi informasi.
Penerapkan Etika dan Profesionalisme Teknologi Sistem Informasi

      Penerapa Etika dan profesionalitas teknologi sistem informasi Harus dilakukan oleh semua pihak yang terlibat dalam Teknologi Sistem Informasi seperti yang telah disebutkan sebelumnya, setiap orang yang hendak menggunakan teknologi sistem informasi tertentu harus mempertimbangkan untuk menggunakan etika dan profesionalisme Teknologi Sistem Informasi, sehingga pengguna etika dan profesionalisme Teknologi Sistem Informasi ini tentunya adalah semua elemen di dalam suatu lingkungan kerja yang akan dan telah menggunakan Teknologi Sistem Informasi untuk menghindari adanya isu-isu etika dalam pemanfaatan TI.Sebagai seorang yang profesional, kita mempunyai tanggung jawab moral untuk mempromosikan etika penggunaan teknologi informasi di setiap kesempatan dantempat khususnya tempat kita bekerja. Hal itu termasuk melaksanakan peran kita dengan baik sebagai suatu sumber daya manusia yang penting di dalam sistem bisnis dalam organisasi.


sumber : 

Sabtu, 11 Januari 2014

Peranan Telematika

PENDAHULUAN


        Seperti yang kita ketahui dan kita sudah bahas sebelumnya, telematika dapat dikatakan sebuah cara untuk berkomunikasi secara langsung tanpa harus memandang jarak dan tata letak dari orang yang berkomunikasi. pada zaman dahulu sebelum teknologi ada dan berkembang pesat, manusi dapat berkomunikasi dengan manusia yang berada disekitarnya saja dan tidak dapat berkomunikasi dengan manusia yang berada jauh dari pandangan. mungkin itu sebabnya dalam dunia ini terdapat bermacam macam bahasa yang membedakan wilayah tertentu sebelum teknologi berkembang dan mempersatukan segalanya. pada zaman modern ini manusia sudah mengenal peradaban sudah mengenal teknologi, manusia menciptakan teknologi dan mengembangkannya secara pesat. dengan upaya itulah terciptnya telematika, dengan teknologi sekarang ini manusia dapat berkomunikasi dengan satu sama lain yang berada jauh dari pandangan hanya dengan menggunakan teknologi. pada zaman ini terdapat beberapa macam kemajuan zaman dan terciptanya alat alat yang dapat memiliki fasilitas telematika antara lain seperti komputer dan handphone. untuk itu disini akan dibahas mengenai peranan dari sebuah telematika yang dirasa banyak bermanfaat di segala bidang.

PEMBAHASAN

          Dalam kehidupan sehari hari tanpa kita sadari kita telah merasakan peran dari sebuah telematika, hampir disetiap aspek telematika selalu memiliki peran, antara lain peran telematika dalam bidang ekonomi , peran telematika dalam bidang pendidikan , peran telematika dalam bidan sains, peran telematika dalam bidang pendidikan , kesehatan dan tentunya dalam bidang teknologi itu sendiri, sebagai contoh :

Peranan telamatika dalam kehidupan sehari-hari khususnya dibidang pendidikan meliputi :

1. Perpustakaan Elektronik

Dengan adanya Perpustakaan Elektronik dan pengembangan buku Elektronik memberikan banyak manfaat dan peranan yang sangat penting untuk kebutuhan belajar dan mengajar di dunia pendidikan. User dapat dengan mudah mengkses semua informasi dari internet.

2. Surat Elektronik(Email)

Pengelolaan Surat Elektronik juga memberikan peranan yang penting didalam pendidikan. Dengan adanya Email Sekolah/instansi yang terpencil sekalipun dapat dengan mudah memberikan dan menerima informasi secara lebih cepat. Tanpa harus menunggu informasi menggunakan surat biasa yang dikirim ke alamat-alamat tertentu yang membutuhkan banyak waktu.

3. Ensiklopedia

Ensiklopedia adalah kumpulan tulisan yang berisi tentang penjelasan berbagai macam informasi secara luas. Atau bisa diartikan sebagai kamus informasi yang disebarluaskan secara bebas di internet.

4. Pengelolaan Sistem Informasi

Pengelolaan aktifitas menggunakan Sistem Informasi dianggap sangat membantu bukan hanya untuk lingkup pendidikan saja. Akan tetapi untuk semua bidang. Sehingga pengembangannya sangat pesat sesuai dengan kebutuhannya.

5. Pengembangan GPS dan Telekomunikasi Signaling

Pengembangan Telekomunikasi Signaling seperti pengembangan system GPS yang dapat digunakan sebagai penentu lokasi geografis. Selain untuk mempelajari ilmu geografis/pemetaan, juga dapat dijadikan sumber system informasi yang harus terus dikembangkan.

Manfaat dan Negatif dari Telematika.


> Manfaat

1. Pembangunan sektor Telematika diyakini akan memengaruhi perkembangan sektor-sektor lainnya. Sebagaimana diyakini oleh organisasi telekomunikasi dunia, ITU, yang konsisten menyatakan bahwa dengan asumsi semua persyaratan terpenuhi, penambahan investasi di sektor telekomunikasi sebesar 1% akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3%.

2. Telematika cukup memberi warna tersendiri dalam perekonomian nasional.Ditandai dengan mulai maraknya sekelompok anak muda membangun bisnis baru menggunakan teknologi Internet, maka Indonesia tak ketinggalan dalam booming perdagangan elektronis / electronic commerce (e-commerce).

3. Manfaat internet dalam e Business secara nyata dapat menekan biaya transaksi daam berbisnis dan memberikan kemudahan dalam diversifikasi kebutuhan.

4. Manfaat internet dalam e Goverment bisa meningkatkan kinerja pemerintah dalam menyediakan informasi dan layanan untuk masyarakat.

> Dampak Negatif

1. Kejahatan Telematika sebagai Kejahatan Transnasional, Contoh kejahatan transnasional ini adalah human trafficking, penyelundupan orang, narkotika, atau teroris internasional.

2. Tindakan kejahatan yang dilakukan dengan menggunakan media internet. Contohnya, tindakan yang disebut carding, adalah cyber crime dengan cara mencuri data kartu kredit dari nasabah suatu bank, sehingga si pelaku carding (carder) dapat menggunakan data tersebut untuk keuntungan pribadi.

3. Penyebaran virus atau malicious ware fraud atau penipuan yang menggunakan electronic mail sebagai alat penyebaran informasi bagi si penipu.

> Media komunikasi apa saja yang digunakan untuk telematika
1. Handphone & Komputer
2. Internet
3. Sosial Media
4. Jaringan/Network
5. Aplikasi-aplikasi pendukung seperti Video Conference, Games,dll

Peranan dan Dampak Telematika Di Indonesia

        Peranan telematika di Indonesia mempunyai 3 peranan pokok penting didalamnya yaitu mengoptimalisasikan proses pembangunan yang mempunyai arti bahwa telematika memberikan pelayanan kepada pengguna atau masyarakat secara memuaskan misalya dengan adanya telematika masyarakat dapat berkomunikasi jarak jauh dengan sangat mudah dan praktis.

       Kedua telematika dapat meningkatkan pendapatan artinya dengan menghasilkan suatu produk telematika dan jasa telematika dapat meningkatkan pendpatan bagi perusahaan atau perseorangan, dunia usaha bahkan Negara dalam bentuk devisa hasil ekspor jasa telematika maupu produk telematika itu sendiri, dengan demikian dapat meningkatkan pendapatan Negara dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas.

     Ketiga telematika dapat menjadi pmersatu bangsa, artinya dapat terjadinya sebuah integritas bangsa melalui pengembangan system informasi yang menghubungkan semua divisi dan daerah tertentu dengan cepat, mudah, dan praktis tanpa terhalang jarak. Setelah membahas peranan telematika selanjutnya mengenai dampak dari telematika diantaranya telematika memberikan pengaruh yang positif di bidang pendidikan, produktifitas yang tinggi, dan menyajikan banyak pilihan sarana untuk berkomunikasi secara cepat, mudah, dan praktis


Sumber :