Laman

Rabu, 30 April 2014

Kode Etik Profesi Pilot

JANJI PARA PILOT
  1. Kami para Pilot adalah insan yang berIman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Kami para Pilot memiliki semangat juang dan berjiwa patriot, rela berkorban dan memegang teguh kehormatan penerbang
  3. Kami para Pilot patuh dan taat pada peraturan serta mampu mengendalikan emosi dan berambisi untuk mencapai hasil yang terbaik
  4. Kami para Pilot bersikap optimis, cermat dan mampu beradaptasu serta mengetahui batas kemampuan diri dan alutsista
  5. Kami para Pilot senantiasa meningkatkan kesiapan mental, fisik, intelektual, dan daya juang serta memilki kesiagaan dan profesionalisme yang tinggi
  6. Kami para Pilot berani menanggung resiko dan bertanggung jawab atas hasil tugas yang dibebankan seta mempunyai rasa memiliki terhadap alutsista
  7. Kami para Pilot menjadi panutan dan memiliki wawasan yang luas , berani mengambil keputusan serta senantiasa menjunjung tinggi setiap tugas.
  8. Kami para Pilot patuh, taat, setia kepada tugas
  9. Kami para Pilot bersikap luwes , mampu bekerjasama dan menghargai profesi lain
PROFESIONALITAS PILOT
  • Seorang pilot dituntut harus tenang dalam setiap keadaan, misalkan pada suatu penerbangan terjadi kerusakan mesin akibat technical error, dalam hal ini pilot dituntut untuk tetap tenang meskipun hanya satu mesin yang masih menyala dan tetap mengusahakan penerbangan selesai dengan selamat.
  • Seorang pilot harus memiliki ketegasan dan kewibawaan dalam setiap proses penerbangan hal ini dikarena kan pada proses penerbangan pilot terkadang dituntut untuk tetap pada pendiriannya meskipun keadaan mendesak pilot untuk mengubah pendiriannya, misalnya seorang pilot ditengah penerbangan diminta untuk transit ke suatu wilayah, padahal dalam penerbangan tersebut tidak dijadwalkan ada transit, pada hal ini pilot tersebut diharuskan tetap pada pendiriannya untuk tidak transit.
  • Seorang pilot dituntut untuk memiliki inisiatif yang tinggi dalam setiap penerbangan yang dilakukannya, misalnya dalam penerbangan terjadi cuaca buruk diarah jam 12 dalam jarak sekitar 10 menit, pilot tersebut harus mampu mencari solusi terbaik tanpa mengakibatkan terjadinya situasi berbahaya.
  • Seorang pilot tidak boleh menunjukkan kepanikan meskipun situasi sedang dalam keadaan darurat karena kepanikan justru dapat mengakibatkan kesalahan fatal terjadi dan bukannya dihindari.
  • Seorang pilot harus memiliki konsentrasi dan fokus yang tinggi, untuk hal ini akan sangat diperlukan oleh pilot pesawat tempur, misalnya seorang pilot diharuskan melalui medan yang berbahaya dan celah untuk terbang yang sempit, sehingga pilot yang bersangkutan diharuskan fokus agar tidak terjadi hal yang diinginkan dan mengancam keselamatan.
  • Seorang pilot diharuskan memiliki sifat pemberani, berani disini dimaksudkan dalam pengertian berani dalam melakukan manuver yang berbahaya namun jika terpaksa harus dilakukan mau tidak mau  dan pilot yang bersangkutan harus berani melakukannya.
  • Seorang pilot harus memiliki jiwa yang siap berkorban, hal ini dimaksudkan jika terjadi kecelakan pada pesawat seorang pilot layaknya tetap memperhitungkan posisi jatuh pesawat dan jika memungkinkan dengan posisi dimana persentase keselamatan penumpang tetap tinggi.
    Sumber :

UUD RI No:36 Th 1999 Telekomunikasi Pasal 3

Pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 1999 yang menjelaskan tentang TELEKOMUNIKASI, dikutip dari BAB ke-2 yang membahas mengenai Asas dan Tujuan yang terdiri dari pasal 2 dengan pasal 3. dimana pasal pasal tersebut berbunyi :

Pasal 2
Telekomunikasi diselenggarakan berdasarkan asas manfaat, adil dan merata, kepastian hukum, keamanan, kemitraan, etika, dan kepercayaan pada diri sendiri.

Pasal 3
Telekomunikasi diselenggarakan dengan tujuan untuk mendukung persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata, mendukung kehidupan ekonomi dan kegiatan pemerintahan, serta meningkatkan hubungan antarbangsa.

Dalam pasal 3 pada Undang Undang No 36 tentang telekomunikasi dibuat berdasarkan pertimbangan-pertimbangan salah satunya adalah Bahwa penyelenggara komunikasi mempunyai arti strategis dalam upaya memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa, memperlancar kegiatan pemerintahan, meningkatkan kesejahteraan, mendukung terciptanya tujuan pemerataan pembangunan hasil-hasilnya, serta meningkatkan hubungan antar bangsa

Telematika merupakan salah satu infrastruktur penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam rangka mendukung peningkatan perekonomian, pendidikan, kesehatan, pertahanan dan keamanan nasional serta hubungan antarbangsa. Karenanya, telematika perlu ditingkatkan ketersediaannya baik dari segi aksesibilitas, densitas, mutu dan layanannya, sehingga dapat menjangkau seluruh wilayah di tanah air dan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Mengingat bahwa untuk mewujudkan itu semua diperlukan investasi yang sangat besar, namun di sisi lain kemampuan penyediaan dana pemerintah pusat untuk pembangunan jaringan dan infrastruktur telekomunikasi masih sangat terbatas, peran serta swasta (termasuk Pemerintah Daerah) dalam pembangunan dan penyelenggaraan telekomunikasi perlu ditingkatkan. untuk itu mengapa tercipta BAB yang membahas mengenai tujuan dari penyelenggaraan Telekomunikasi. dan Tujuan tersebut dapat tercipta dengan berbacai cara seperti berikut :


Tujuan pemanfaatan telematika dapat dicapai, antara lain dengan cara: 
  1. mengembangkan dan memfasilitasi konvergensi 
  2. memberikan batasan peran pada lembaga yang membuat kebijakan dan regulasi dan lembaga yang mengawasi
  3. pemanfaatan sumber daya terbatas secara efektif dan efisien
  4. mendorong investasi dan inovasi
  5. mengembangkan kompetisi yang sehat
  6. mengembangkan lingkungan yang terbuka, adil, dan tidak diskriminatif dalam akses komunikasi
  7. mendorong interoperabilitas layanan dan interoperabilitas jaringan; 
  8. menjamin kepentingan konsumen dalam kaitannya dengan harga, kualitas layanan, 46 keamanan informasi dan hak pribadi
  9. mengembangkan penyediaan jaringan telematika universal
  10. mendorong kemajuan industri dalam negeri 
  11. mewujudkan telematika untuk semua yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menyetarakan dengan negara maju
Sumber :





State Transition Diagram (STD) | Diskusi Minggu ke-2

       STD merupakan diagram yang memodelkan tingkah laku (behaviour) sistem berdasarkan pada definisi satu bagian dari keadaan sistem. STD sering dipakai untuk menggambarkan kinerja sistem.

Komponen STD :

Komponen STD dibagi menjadi 2 Aktif & pasif :

Komponen aktif dibagi 4:

1. State: merupakan kondisi dari suatu sistem. State dapat dikategorikan menjadi 2 macam, yaitu : State Awal dan State Akhir. State Awal hanya boleh berjumlah 1 state, dan State Akhir boleh memiliki jumlah lebih dari satu state.

2. State Change (Tanda Panah) Menyatakan perubahan state dari sistem.

3. Kondisi : menyatakan suatu kejadian pada lingkungan eksternal yang dapat dideteksi oleh sistem, contoh: sinyal.

4. Aksi sistem melakukan sesuatu sehingga terjadi perubahan state atau merupakan suatu reaksi terhadap kondisi


Komponen Pasif

Sistem ini tidak melakukan kontrol lingkungan, akan tetapi lebih Bersifat  menerima data atau memberi reaksi saja (sistemyang menerima ataumengumpulkan data dari sinyal yang dikirim oleh satelit).

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN 3GL & 4GL

Pada dasarnya third generation language dan fourth generation language mempunyai banyak kesamaan, seperti fungsi, tujuan dan ciri

Ciri:
  • Tidak perlu training lama pada DP
  • Bahasa untuk semua pemakai
  • Pembuat aplikasi

Tujuan:
  1. Untuk mempercepat proses pembuatan aplikasi.
  2. Untuk mempermudah aplikasi dan mempercepat perubahan
  3. Mengurangi harga perawatan.
  4. Meminimalkan problem debugging.
  5. Membuat bahasa lebih dikenal
  6. Mempermudah pemakai.

Perbedaan (mancakup kelebihan dan kekurangan) dari 3GL dan 4GL :
  • 4GL mencakup bahasa procedural/ non prosedural
  • 4GL bergantung basis data dan kamus data
  • 3GL lebih bervariasi sintaxnya dan konstruksi sama pada umumnya.
  • Sedangkan pada 4GL, agak berbeda konstruksinya
  • Karena tingkat bahasa yang lenih mudah dimengerti generasi 4 cocok untuk pemakai terakhir dengan sedikit latihan.
  • Bahasa 3GL hampir dapat membuat semua aplikasi, sedangkan 4GL hanya untuk tugas tertentu saja.

Nama Kelompok  : 
  1. Andreas Raditya
  2. Anggi Purnama
  3. Bayu Tirtana
  4. Dimas Prasetoko
  5. Jonathan Marito
  6. M Ikhsan F
  7. Rahmat Septiansyah
  8. Wisnu Ardiansyah

MODEL PROTOTYPING (Diskusi Minggu ke-1)

      Merupakan model pengembangan system yang proses iterative dalam pengembangan sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara user dan analis. Prototype juga bisa dibangun melalui beberapa tool pengembangan untuk menyederhanakan proses. Prototyping merupakan bentuk dari Rapid Application Development (RAD). Dalam metode ini, pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan system.


Tahapan-tahapan Prototyping

Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan kebutuhan

Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun prototyping

Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output)

3. Evaluasi protoptyping

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangu langkah 1, 2 , dan 3.

4. Mengkodekan sistem

Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai

5. Menguji sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.

6. Evaluasi Sistem

Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.

7. Menggunakan sistem

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.

Kelebihan dan Kelemahan Prototyping

Kelebihan Prototyping adalah:

1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan

2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan

3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem

4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem

5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.

Kelemahan Prototyping adalah :

1. Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama.

2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem .

3. Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik



Prototyping bekerja dengan baik pada penerapan-penerapan yang berciri sebagai berikut:

1. Resiko tinggi Yaitu untuk masalah – masalah yang tidak terstruktur dengan baik, ada perubahan yang besar dari waktu ke waktu, dan adanya persyaratan data yang tidak menentu.

2. Interaksi pemakai penting. Sistem harus menyediakan dialog on-line antara pelanggan dan komputer.

3. Perlunya penyelesaian yang cepat

4. Perilaku pemakai yang sulit ditebak

5. Sitem yang inovatif. Sistem tersebut membutuhkan cara penyelesaian masalah dan penggunaan perangkat keras yang mutakhir

6. Perkiraan tahap penggunaan sistem yang pendek


Nama Kelompok  : 
  1. Andreas Raditya
  2. Anggi Purnama
  3. Bayu Tirtana
  4. Dimas Prasetoko
  5. Jonathan Marito
  6. M Ikhsan F
  7. Rahmat Septiansyah
  8. Wisnu Ardiansyah


Kamis, 03 April 2014

Etika Profesi Pilot

Pemahan istilah tentang Profesi Pilot

          Apa nama profesi untuk orang yang menjalankan pesawat terbang? "PILOT" . ya pilot adalah sebuah profesi yang di idam idamkan para anak laki laki didunia karena mungkin pilot terlihat keren dan gagah. namun fakta yang didapat dari beberapa sumber yang ada, ternyata telah terjadi kesalahpahaman tentang arti dari istilah Pilot. Mungkin masih banyak juga diantara kita yang masih kurang paham . Dulu istilah pilot hanya dipakai untuk penerbang, tapi saat ini pengertian pilot sudah berbeda. PILOT adalah seseorang yang menjalankan mesin, baik itu kendaraan darat, laut maupun udara. jadi setiap orang yang memiliki profesi untuk menjalankan mesin baik di darat,laut atau udara akan disebut dengan PILOT.
         Ada yang mengatakan bahwa sebuah pekerjaan dapat disebut sebagai profesi apabila memenuhi tiga unsur syarat, yaitu 
  1. ada lembaga pendidikannya; 
  2. ada organisasi profesinya; 
  3. ada kode etiknya. 
Pekerjaan sebagai pilot tentunya telah memenuhi ketiga unsur tersebut. Pilot dihasilkan oleh lembaga pendidikan pilot/penerbang yang tentunya tidak sembarang memberi tanda lulus/sertifikat atau lisensi penerbang. 

Tugas Pilot dan lingkupnya

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa tugas dari seorang Pilot adalah menjalankan mesin dari pesawat terbang sedangkan seorang COPILOT bertugas untuk membantu seorang Pilot. Adapun kepangkatan dalam dunia penerbangan (sipil) sebagai berikut:
  1. CAPTAIN adalah komandan dari sebuah pesawat (Chief de Mission). 
  2. FIRST OFFICER adalah wakil dari Captain yang akan mengambil alih tugas captain apabila captain tidak dapat menjalankan tugasnya. Jadi apabila First Officer yang menjalankan pesawat/mesin; maka dia adalah Pilot nya. sedangkan Captain adalah Copilotnya. Demikian sebaliknya apabila Captain yang terbang maka dia adalah pilotnya dan dia juga komandan pesawat sedangkan first Officer adalah Copilotnya. 
Tanggung Jawab Pilot

Tanggung jawab seorang pilot itu tidak bisa disepelekan sehingga sudah sepantasnya seorang Pilot diberikan penghasilan yang tinggi. Berikut di bawah ini adalah beberapa tanggung jawab yang paling berat:
  • Menerbangkan pesawat. Pesawat yang diterbangkan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pilot tersebut. Keselamatan pesawat tersebut ada di tangan sang penerbang karena ia seharusnya sudah mampu menerbangkan pesawat dengan profesional dengan memperhatikan cuaca dan teknik.
  • Menjaga keselamatan penumpang. Bagi pilot komersial, atau pilot yang bekerja pada maskapai penerbangan dan menerbangkan pesawat untuk dibayar, tanggung jawab terbesarnya adalah membuat penumpang nyaman dan menjaga keselamatan mereka.
  • Menjaga kesehatan diri sendiri. Hal yang sudah menjadi tanggung jawab siapapun termasuk pilot adalah menjaga kesehatan diri sendiri. Namun, pilot harus ekstra dalam menjaga kesehatannya karena saat bekerja, ia harus fit dan bekerja maksimal tanpa ngantuk dan lelah.

Syarat-syarat menjadi Pilot

Untuk saat ini  syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang Pilot adalah:
  1. Untuk flying school seperti STPI Curug,Penerbangan Militer biasanya hanya menerima lulusan SMU, Tapi mulai tahun 2002 STPI curug menerima lulusan SMK,MTS,dan tingkatannya sedangkan untuk flying school swasta dan beasiswa pilot biasanya menerima lulusan setingkat SMU (SMK,MTS). 
  2. Biasanya akan menargetkan minim panjang kaki dari pangkal paha 100cm 
  3. Lulus tes kesehatan meliputi jantung,mata dll. 
  4. Lulus tes bahasa inggris yang diadakan flying school tersebut.(bahasa inggris sangat menentukan) 
  5. Menguasai pengetahuan umum Penerbangan. 
  6. Cepat dalam berkalkulasi matematika dan fisika. 
  7. Biasanya bila sudah lulus semua persyaratan diatas,calon siswa akan diajak terbang oleh instruktur untuk mengetahui takut tidaknya siswa akan ketinggian dan juga syaraf motorik siswa,serta tanggapnya siswa akan persoalan yang biasa diberikan instruktur kepada calon penerbang. Test tersebut biasa disebut (altitude test). 

Etika dan profesionalisme seorang Pilot

1. Seorang pilot dituntut harus tenang dalam setiap keadaan, misalkan pada suatu penerbangan terjadi kerusakan mesin akibat technical error, dalam hal ini pilot dituntut untuk tetap tenang meskipun hanya satu mesin yang masih menyala dan tetap mengusahakan penerbangan selesai dengan selamat.

2. Seorang pilot harus memiliki ketegasan dan kewibawaan dalam setiap proses penerbangan hal ini dikarena kan pada proses penerbangan pilot terkadang dituntut untuk tetap pada pendiriannya meskipun keadaan mendesak pilot untuk mengubah pendiriannya, misalnya seorang pilot ditengah penerbangan diminta untuk transit ke suatu wilayah, padahal dalam penerbangan tersebut tidak dijadwalkan ada transit, pada hal ini pilot tersebut diharuskan tetap pada pendiriannya untuk tidak transit.

3. Seorang pilot dituntut untuk memiliki inisiatif yang tinggi dalam setiap penerbangan yang dilakukannya, misalnya dalam penerbangan terjadi cuaca buruk diarah jam 12 dalam jarak sekitar 10 menit, pilot tersebut harus mampu mencari solusi terbaik tanpa mengakibatkan terjadinya situasi berbahaya.

4. Seorang pilot tidak boleh menunjukkan kepanikan meskipun situasi sedang dalam keadaan darurat karena kepanikan justru dapat mengakibatkan kesalahan fatal terjadi dan bukannya dihindari.

5. Seorang pilot harus memiliki konsentrasi dan fokus yang tinggi, untuk hal ini akan sangat diperlukan oleh pilot pesawat tempur, misalnya seorang pilot diharuskan melalui medan yang berbahaya dan celah untuk terbang yang sempit, sehingga pilot yang bersangkutan diharuskan fokus agar tidak terjadi hal yang diinginkan dan mengancam keselamatan.

6. Seorang pilot diharuskan memiliki sifat pemberani, berani disini dimaksudkan dalam pengertian berani dalam melakukan manuver yang berbahaya namun jika terpaksa harus dilakukan mau tidak mau dan pilot yang bersangkutan harus berani melakukannya.

7. Seorang pilot harus memiliki jiwa yang siap berkorban, hal ini dimaksudkan jika terjadi kecelakan pada pesawat seorang pilot layaknya tetap memperhitungkan posisi jatuh pesawat dan jika memungkinkan dengan posisi dimana persentase keselamatan penumpang tetap tinggi.

Sumber :