Laman

Selasa, 18 Oktober 2011

TULISAN 4 (Teori Organisasi Umum )

PERUSAHAAN UMKM YANG BERKEMBANG.

         Peusahaan yang ada di dalam indonesia merupakan perusahaan yang mempunyai tujuan untuk kebutuhan keuangan perusahaan itu sendiri, atau ada perusahaan yang didirikan dengan sendirinya untuk membentuk suatu organisasi perusahaan yang dapat menekan pertumbuhan pengangguran, yaitu organisasi perusahaan indonesia yang disupport oleh dana pemerintah untuk menekan angka pengangguran serta merta untuk membantu mengelola organisasi perusahaan milik pemerintah .Dalam perekonomian Indonesia Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar.UMKM ini sangat berpotensi, Selain itu Kelompok ini terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan krisi ekonomi karena suport dana yang dilakukan oleh pemerintah. Maka sudah menjadi keharusan penguatan kelompok usaha mikro, kecil dan menengah yang melibatkan banyak kelompok, karena tidak mudah goncang dalam krisis ekonomi UMKM pun menjadi pilihan anternatif untuk membuka usaha.UMKM itu sendiri mempunyai kriteria, Kriteria yang termasuk dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah telah diatur dalam payung hukum berdasarkan undang-undang. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ada beberapa kriteria yang dipergunakan untuk mendefinisikan Pengertian dan kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Pengertian-pengertian UMKM tersebut adalah :


1. Usaha Mikro

      Kriteria kelompok Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

Ciri-ciri usaha mikro :
  • Jenis barang/komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat berganti;
  • Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah tempat;
  • Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun, dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha;
  • Sumber daya manusianya (pengusahanya) belum memiliki jiwa wirausaha yang memadai;
  • Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah;
  • Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian dari mereka sudah akses ke lembaga keuangan non bank;
  • Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP.
Contoh usaha mikro adalah Usaha tani pemilik dan penggarap perorangan, peternak, nelayan dan pembudidaya,Industri makanan dan minuman, industri meubel , pengolahan kayu dan rotan,industri pandai besi pembuat alat-alat ,Usaha perdagangan seperti kaki lima serta pedagang di pasar , Peternakan ayam, itik dan perikanan ,Usaha jasa-jasa seperti perbengkelan, salon kecantikan, ojek dan penjahit (konveksi).


2. Usaha Kecil

       Kriteria Usaha Kecil Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha

Ciri-ciri usaha kecil.

  • Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak gampang berubah
  • Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah
  • Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha
  • Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP
  • Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwira usaha
Contoh usaha kecil antara lain Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga kerja,Pedagang dipasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul lainnya,Pengrajin industri makanan dan minuman, industri meubel, kayu dan rotan, industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan industri kerajinan tanganPeternakan ayam, itik dan perikanan,Koperasi berskala kecil.



3. Usaha Menengah

      Kriteria Usaha Menengah Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik, lebih teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi
  • Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan
  • Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan
  • Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga, izin usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan
  • Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan
  • Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik.

Contoh usaha menengah antara lain : Usaha pertanian, perternakan, perkebunan, kehutanan skala menengah ,Usaha perdagangan (grosir) termasuk expor dan impor,Usaha jasa EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), garment dan jasa transportasi taxi dan bus antar proponsi , Usaha industri makanan dan minuman, elektronik dan logam , Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan marmer buatan.


STAKEHOLDER UMKM

Stakeholder UMKM terdiri dari berbagai lembaga terkait yang selama ini secara langsung maupun tidak langsung memiliki program . Stakeholder UMKM sangat dibutuhkan untuk membantu, stakeholder atau pihak-pihak yang berkepeintingan dengan UMKM adalah sebagai berikut :

1. Bank Indonesia, sebagai Bank Sentral selama ini mempunyai program untuk pengembangan sektor riil dan UMKM melalui bidang ekonomi dan moneter dengan membentuk seksi ‘Kelompok Pemberdayaan Sektor Riil dan UMKM’ disingkat KPRSU. Secara rutin Bank Indonesia menjalankan program Bantuan Teknis, melalui pelatihan kepada bank umum, BDSP (lembaga penyedia jasa) dan KKMB, melakukan survei dan penelitian, serta menyediakan informasi bagi UMKM.

2. Lembaga Keuangan Bank, Bank Umum, BPR/BPRS. Menyediakan dana untuk permodalan UMKM melalui kredit program pemerintah (KUR, KKPE dan lainnya) serta kredit komersial untuk investasi dan modal kerja yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM.

3. Lembaga Keuangan Bukan Bank (PNPM, PNM, Pegadaian, Asuransi, dll). PNPM Mandiri meruapakan program nasional pemberdayaan masyarakat juga menyalurkan dana modal untuk UMKM. Demikian halnya Perusahaan Nasional Madani (PNM), Pegadaian memiliki program pinjaman modal untuk UMKM. Lembaga keuangan bukan bank ini sangat dibutuhkan oleh UMKM.

4. Lembaga Penjaminan (Askrindo, Jamkrindo, dll). Adalah lembaga penjaminan yang berfungsi membantu UMKM yang sudah feasible (layak usaha) namun belum bankable dari sisi tidak ada jaminan kredit. Lembaga ini sangat membantu UMKM dalam memperoleh kredit program KUR yang dapat memberikan jaminan hingga tujuh puluh persen.

5. Lembaga Keuangan Mikro (BMT, Koperasi, dll). Adalah pihak yang dapat membantu UMKM untuk mendapatkan modal dengan cepat karena memiliki jaringan hingga ke pelosok dan prosedur pinjaman yang ringkas dan sederhana.

6. Instansi Terkait (DKP, Kop/UKM, Pertanian, Industri & Perdagangan, dll). Dinas teknis yang memiliki program dan dana dalam pengembangan UMKM, terutama dalam meningkatkan kemampuan manajemen teknis produksi melalui program pelatihan. Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian dan perdagangan, semua itu sangat dibutuhkan oleh UMKM dalam mengembankan usaha mereka.

7. Pemda (Pemprov, Pemko, Pemkab). Adalah instansi yang mengatur kebijakan di daerah, dapat diharapkan melakukan kegiatan riil di setiap daerah.

8. KADIN, sangat peduli dengan usaha kecil dan menengah. Kadin mempunyai klinik konsultasi kredit di berbagai daerah dalam melayani UMKM yang membutuhkan pendampingan mendapatkan modal dari perbankan.

9. PINBUK. Pusat inkubasi bisnis usaha kecil, membawahi BMT (baitul mal wattanwil) di seluruh Indonesia. Pinbuk memiliki program pembinaan nyata kepada BMT dan UMKM melalui program pelatihan, penyediaan software menajemen, modal dan usaha nyata lainnya.

10. Perguruan Tinggi (Negeri/Swasta). Di setiap perguruan tinggi banyak kita jumpai pusat inkubator bisnis, yang memiliki UMKM binaan terutama yang ada di sekitar wilayah kampus.

11. BDSP/ KKMB. Konsultan Keuangan Mitra Bank adalah program nasional pemerintah dalam rangka membantu UMKM untuk akses permodalan kepada perbankan. KKMB hampir terdapat di selutuh wilayah Indonesia.

12. SATGASDA KKMB., Adalah wadah yang dibentuk melalui SK Gubernur KDH Tingkat I di setiap propinsi. Didalamnya terdapat unsur Bank Indonesia, Perbankan, Dinas Terkait dan Pemerintah Daerah. Di beberapa daerah Satgasda ini aktif, namun di kebanyakan daerah masih mati suri.

13. BUMN, Program PKBL. Memiliki dana CSR hasil penyisihan keuntungan BUMN. Program Kemitraan menyediakan pinjaman modal hingga lima puluh juta. UMKM dapat memanfaatkan program PKBL ini dengan menghubungi BUMN yang ada dan dekat dengan lokasi UMKM berada.

14. Swasta Nasional. Banyak perusahaan ingin menyalurkan dana CSR kepada UMKM dalam rangka tanggung jawab sosial mereka kepada masyarakat. UMKM dapat melakukan pendekatan melalui kemitraan dengan perusahaan besar swasta nasional.

15. Organisasi Profesi. Hingga terdapat banyak organisasi profesi seperti Asosiasi Pengusaha Indonesia, HIPMI, Aosiasi Pedagang Pasar dan lainnya. Semuanya sangat berkepentingan dalam pengembangan UMKM.
Sumber :

TULISAN 3 (Teori Organisasi Umum )

PENYEBAB ORGANISASI PERUSAHAAN PAILIT ??

          Mengapa organisasi perusahaan mengalami pailit?apa penyebabnya? Pailit itu sendiri berasal dari bahasa Prancis yang berarti kemacetan pembayaran keuangan. Dimana debitur memiliki kesulitan untuk membayar hutangnya dan dinyatakan pailit oleh pengadilan niaga. Bankrupt dengan Pailit adalah dua hal yang berbeda. Dimana Bankrupt itu adalah suatu perusahaan yang sedang berada dalam keadaan keuangannya dalam keadaan tidak sehat karena kekurangan dana investasi atau banyak yang melakukan pencabutam saham dari perusahaan itu, sedangkan pailit perusahaan yang dalam keuangan sehat akan tetapi jika hutangnya tidak di bayar pada jatuh tempo yang di tentukan bisa di nyatakan pailit.

          Pailit dapat diartikan debitor dalam keadaan berhenti membayar hutang karena tidak mampu. Kata Pailit dapat juga diartikan sebagai Bankcrupt. Kata Bankrupt sendiri mengandung arti Banca Ruta, dimana kata tersebut bermaksud memporak-porandakan kursi-kursi, adapun sejarahnya mengapa dikatakan demikian adalah karena dahulu suatu peristiwa dimana terdapat seorang debitor yang tidak dapat membayar hutangnya kepada kreditor, karena marah sang kreditor mengamuk dan menghancurkan seluruh kursi-kursi yang terdapat di tempat debitor. Sedangkan Pengertian Kepailitan berdasarkan Pasal 1 angka 1 UU No. 37 Tahun 2004 adalah sita umum terhadap semua kekayaan debitor pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh seorang kurator dibawah pengawasan hakim pengawas sebagaimana yang diatur oleh Undang-undang. Kartono sendiri memberikan pengertian bahwa kepailitan adalah sita umum dan eksekusi terhadap semua kekayaan debitor untuk kepentingan semua kreditornya. 


ataupun masalah dalam perusaahan yang mengalami pailit dikarenakan kurangnya kerjasama dalam berorganisasi dalam perusahaan itu sendiri yang sering orang menyebutnya Organisasi Pailit .Organisasi Pailit adalah organisasi yang bisa di bilang kurang berhasil dalam melakukan kerjasama antara debitor dengan kreditor seperti yang telah disampaikan diatas lalu mengalami hal yang dinamakan pailit.sehingga Organisasi tersebut tidak bisa melakukan perencanaan untuk mengembangkan Organisasi,adakalanya penyebab dari kepailitan suatu Organisasi berdasar atas
  • Berhentinya debitor yang membayarkan hutang pada kreditor
  • Kurang baik/tepatnya struktur dari Organiasi
  • Jaringan Organisasi sempit dan tidak ada yang mengetahui
  • Tidak memiliki hubungan bisnis yang menguntungkan
  • Kurangnya kerjasama antar Organisasi
  • Kurang memadainya sistem permodalan dan dokumentasi Organisasi
contoh organisasi perusahaan yang pailit ? contoh organisasi yang dikatakan pailit tentunya ada sebagai contoh saya melalukan pencarian dengan search engine google untuk melakukan pencarian contoh kasus organisasi perusahaan yang pailit,dan yang saya temukan adalah :

Perusahaan Pailit, Buruh PT Kizon Tuntut Pembayaran Gaji
Buruh PT Cussons Indonesia demo di kantor Dinas Tenagakerja Kota .
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Senin, 23 Mei 2011 | 16:58 WIB
 
TANGERANG-Ribuan buruh PT Kizon Internasional berlokasi di Desa Kadu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Minggu (22/5) siang, mendatangi kantor DPC Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kabupaten Tangerang di Jl. Boulevard Citra Raya, Kecamatan Cikupa.
 
Mereka mengadu kepada SPSI terkait gaji karyawan yang belum dibayarkan perusahaan selama lima bulan terakhir. Mereka juga kecewa dengan Pengurus Unit Kerja (PUK) SPSI di perusahaan tersebut karena tidak bisa membantu masalah tersebut.
 
Ketua DPC SPSI Kabupaten Tangerang Ahmad Supriyadi mengatakan, kedatangan ribuan karyawan perusahan yang memproduksi pakaian renang ini meminta kepada pengurus DPC agar dapat membantu menyelesaikan masalah pembayaran gaji tersebut.
 
“Ya memang gaji para karyawan ini belum dibayar sejak Januari 2011 karena perusahaan pailit. Meskipun nantinya karyawan akan di PHK, mereka berhak atas gajinya yang belum dibayar sebesar Rp 1.285.000 per orang. Jumlah seluruh karyawan ada 2800 orang. Jumlah seluruh gaji karyawan yang harus dikeluarkan perusahaan Rp 3,3 miliar per bulannya,” ungkapnya.
 
Ahmad menambahkan, para karyawan juga kecewa terhadp PUK SPSI di persuahaan karena pengaduan mereka tidak ditanggapi. Ia mengidikasi, PUK SPSI telah ipengaruhi pihak perusahaan agar mengabaikan pengaduan karyawan. “Saya sangat menyesalkan hal ini. Mereka harusnya membela hak karyawan,” tuturnya.
 
Atas dasar pengaduan ini, lanjut Ahmad, DPC SPSI yang menjadi kuasa hokum para karyawan akan melakukan gugatan ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. “Kita akan menutut hak karyawan.” Tuturnya. Selain itu, para karyawan juga kan melakukan aksi untuk meminta pertanggung jawaban pihak perusahaan. “Besok sekitar jam 9, ribuan karyawan akan mendemo perusahaan,” katanya.(RAZ)
 

Selasa, 11 Oktober 2011

TULISAN 2 (Teori Organisasi Umum)

ORGANISASI PERUSAHAAN YANG MENGALAMI PERKEMBAGANGAN.

        Sebagai suatu organisasi yang sudah berdiri lama banyak yang merasa organisasi ini harus dikembangakan agal lebih deikenal oleh publik dan mendapatkan nilai baik dalam masyarakat. lalu bagaimana cara untuk mengembangkan suatu organisasi ? untuk mengetahuinya silahkan menyimak penjelasan di bawah ini .


      Pengertian Pengembangan Organisasi adalah merupakan program yang berusaha meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan individu akan pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian.semua ide-ide atau gagasan yang mengitregasikan peningkata efektivitas suatu Organisasi berawal dari keinginan anggota Organisasi dan persetujuan bersama anggota/staff Organisasi tersebut.

Faktor-faktor penyebab dilakukannya pengembangan organisasi.

a. Kekuatan eksternal
• kompetisi yang semakin tajam antar organisasi,
• perkembangan IPTEK, dan
• perubahan lingkungan baik lingkungan fisik maupun sosial yang membuat organisasi berfikir bagaimana mendapatkan sumber diluar organisasi untuk masa depan organisasi.

b. Kekuatan internal
• struktur,
• sistem dan prosedur,
• perlengkapan dan fasilitas,
• proses dan sasaran,
bila tidak cocok akan membuat organisasi melakukan perbaikan. Perubahan organisasi dilakukan untuk mencocokkan dengan kebutuhan yang ada.

3. Alasan akan pentingnya pengembangan Organisasi.
• Perubahan adalah pertanda kehidupan,
• perubahan memberikan harapan,
• pengembangan merupakan tanggapan atas perubahan, dan
• pengembangan merupakan usaha untuk menyesuaikan dengan hal baru (perubahan).

4. Metode Pengembangan Organisasi.
a. Metode Pengembangan Perilaku
• jaringan Manajerial (managerial Grid),
• latihan kepekaan,
• pembentukan Tim, dan
• umpan Balik Survei.
b. Metode Pengembangan Ketrampilan dan sikap
• on the job training,
• job instruction training,
• of the job training, dan
• vestibule training.

5. Langkah-Langkah Pengembangan Organisasi.
• Penilaian keadaan,
• Pemecahan masalah,
• Implementasi, dan
• evaluasi.



        Adapun yang menyebabkan organisasi dapat berkembang yaitu banyak melakukan kerjasama dengan banyak organisasi sejenis atau pelengkap, membuat perusahaan perusahaan yang baru yang bernaung dibawah tanggung jawab perusahaan (membuat anak perusahaan) dan yang terakhir adalah usaha yang sering disebut go publik. go publik adalah suatu cara mengembangkan organisasi dengan cara memberikan kesempatan bagi masyarakat luas untuk berinvenstasi halayaknya bank-bank yang ada dalam negeri ini, bank- bank tersebut merupakan perusahaan yang sudah go publik dan masyarakat luas dapat berinvestasi saham dalam perusahaan perbankkan tersebut. di tambah lagi perbankan juga sudah menerapkan anak perusahaan yang tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan masyarakat akan organisasi perbankkan yang dilakukan oleh pihak organisasi perbankkan. jadi kesimpulannya Organisasi go publik adalah organisasi yang bisa di bilang berhasil dalam memajukan suatu Organisasi, karena tinggat keefektifan dan eksistensi suatu Organisasi akan naik.untuk mencapai tahapan ini tentu saja ada rencana untuk melakukannya. biasanya Organisasi akan membuat perncanaan untuk organisasinya seperti :

  • Memperbaiki struktur dalam Organisasi
  • Meningkatkan Kapasitas Produksi Organisasi
  • Memperluas jaringan Organisasi
  • Memperluas hubungan kerjasama Organisasi
  • Memperluas hubungan bisnis dengan mitra kerja Organisasi
  • Memperbaiki sistem Permodalan, sistem Informasi dan dokumen Organisasi
        jadi ketika kita berada dalam suatu organisasi atau perusahaan dan ingin organisasi atau perusahaan kita maju dan berkembang kita bisa saja mengikuti perusahaan perusahaan yang sudah lebih dahulu berkembang dengan cara memperbanyak kerjasama demi tujuan bersama , memperluas wilayah organisasi dengan membuat anak-anak perusahaan dari perusahaan yang kita buat dan berusaha menjadi organisasi perusahaan yang go publik yang dapat menerima masyarakat luas baik berupa investasi atau pinjaman modal



                                                                                                                 Anggipurnama@peayes.blogspot

TULISAN 1 (Teori Organisasi Umum)

KONFLIK PADA SUATU ORGANISASI DALAM SEBUAH PERUSAHAAN.

PENGERTIAN KONFLIK
     
        Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.

Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
      
Pada organisasi yang mengalami konflik dalamnya biasanya ada faktor-faktor yang terjadi :
dan faktor penyebabnya adalah 
1. Perbedaan pendapat suatu individu didalam Organisasi
2. Kecemburuan sosial suatu individu dengan individu lain dalam Organisasi
3. Perubahan nilai-nilai yang diterapkan dalam Organisasi
4. Perbedaan Latar belakang individu dalam Organisasi
5. Perbedaan Kepentingan terhadap anggota Organisasi yang bersifat individual.
KONFLIK ORGANISASI DALAM SUATU PERUSAHAAN 
        dalam setiap perusahaan yang berdiri atau berkembang dalam suatu wilayah atau daerah tentu saja memiliki apa yang dinamakan Organisasi , Organisasi adalah suatu susunan keanggotaan yang saling berineraksi dan berkomunikasi dalam perbincangan hal-hal yang disukai dan hal-hal yang ingin dicapai  yang dimaksud adalah sekumpulan individu yang dipersatukan karena keinginan atau tujuan bersama. organisasi bisa dikembangkan dalam suatu perusahaan karena dalam perusahan terdapat misi atau visi perusahaan, dalam hal itu lah organisasi bisa dibentuk karena dengan organisasi sekumpulan individu dengan berbagai jenis latar belakang dikumpulkan dalam suatu perusahan demi melaksanakan misi dan visi dari perusahaan tersebut.

          dalam suatu perusahan yang diduduki berbagai macam latar belakang individu, berbagai macam egoisasi individu, berbagai macam jabatan dan kemampuan bersaing setiap individu dalam organisasi suatu perusahaan tidak memastikan bahwa organisasi itu akan selama-lamanya diam tanpa perubahan, dalam beberapa periode sudahlah pasti bawha organisasi dalam perusahan ada atau mengalami perubahan. perubahan seperti apa ? 

banyak perubahan yang bisa terjadi dalam suatu organisasi perusahaan misalnya saja :
  • penambahan individu yang masuk kedalam organisasi
  • pengurangan individu akibat seleksi penilaian kinerja individu
  • wilayah keorganisasian
  • ketua organisasi
  • susunan / jabatan yang ada 
  • individu yang menempati jabatan pada organisasi
terlihat sudah dari mana biasanya konflik itu muncul, pada saat perubahan terjadi dalam suatu organisasi biasanya ada saja perbedaan pendapat atau faktor -faktor penyebab terjadi konflik yang sudah saya tuliskan diatas . mengapa demikian ? karena saat terjadi penambahan individu dalam suatu organisasi ada individu yang sebelumnya sudah masuk dalam keanggotaan merasa setuju atau tidak setuju , lalu dalam pengurangan individu karena seleksi suatu kinerja kerja seorang individu yang kurang baik, ini bisa menimbulkan konflik ketika seseorang yang tereliminasi karena kinerjanya kurang baik atau memuaskan akan timbul suatu rasa tidak terima dari individu tersebut atau rasa tidak terima yang muncul dari pendapat anggota organisasi lainnya sehingga terjadilah konflik. lalu masalah wilayah organisasi yang bisa menimbulkan konflik karena mungkin tidak dapat menerima karena letak dari suatu wilayah yang baru yang mungkin kurang baik menurut pandangan sebagian anggota. dan yang paling sering menimbulkan konflik ketika suatu organisasi mengalami perubahan keanggotaan atau jabatan dalam organisasi, banyak anggota-anggota organisasi yang merasa dirinya yang layak untuk manaiki jabatan tersebut dan bukan anggota lainnya jadi ketika seseorang didaulatkan menduduki jabatan baru akan ada saja konflik atas perubahan struktur organisasi atau jabatan yang ada.

Contoh perusahaan yang mengalami konflik dalam keorganisasiannya biasanya yang memiliki anggota  banyak namun memiliki sedikit posisi jabatan yang dipromosikan. seperti saja dalam perusahan perusahaan milik individu yang menimbulkan nepotisme dalam perusahaan dan menimbulkan ketidak puasan atas anggota lain dalan perusahaannya yang menjadikan itu konflik internal dalam perusahaan tersebut.

namun konflik yang terjadi tidak hanya menimbulkan hal-hal yang negatif dan menimbulkan perpecahan dalam suatu organisasi namun ada konflik yang menimbulkan hasil yang positif yaitu seperti halnya ketikas ada seorang pemimimpin perusahaan yang melakukan korupsi terhadap dana organisasi atau melakukan nepotisme dalam kepemimpinannya suatu konflik yang datang ketika ada anggota yang tidak setuju dengan perilaku pemimpinya akan membawakan hasil yang positif sehingga pemimpin yang tidakbertanggung jawab tersebut bisa dikeluarkan dan tercipta keadilan dalam keorganisasian yang dibentuk.Peran dari Mediator yang netral sangat dibutuhkan jika terjadi konflik. Peran Mediator juga sangat membantu biasanya di pegang oleh Wakil Ketua atau bisa di ambil dari pihak luar organisasi jika konfliknya sudah besar. Jadi, bisa kita simpulkan Konflik adalah hal yang biasa atau wajar terjadi. Jika masih bisa diselesaikan secara bersama akan lebih baik konflik diselesaikan dengan musyawarah . Karena pendapat atau pandangan setiap individu atau  setiap orang berbeda-beda.



                                                                                                         Oleh - Anggi Purnama ( 2 KA 31)

Rabu, 05 Oktober 2011

TUGAS 5 (Teori Organisasi Umum )

PERKEMBANGAN dan PERUBAHAN ORGANISASI

      Sebagai Organisasi yang memiliki banyak anggota dan banyak bidang. tentunya Organisasi memiliki perkembangan untuk perubahan Organisasi tersebut.Setiap anggota yang terdiri didalam Organisasi sudah pasti pula memiliki ide-ide atau gagasan yang bertujuan untuk melakukan perubahan terhadap suatu Organisasi, usaha apakah yang dilakukan ? tentunya usaha-usaha yang bermanfaat dan dapat membuat perkembangan bagi Organisasi. Lalu apa pengertian dari Pengembangan Organisasi ? untuk mengetahuinya silahkan menyimak penjelasan di bawah ini .

       Pengertian Pengembangan Organisasi adalah merupakan program yang berusaha meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan individu akan pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian.semua ide-ide atau gagasan yang mengitregasikan peningkata efektivitas suatu Organisasi berawal dari keinginan anggota Organisasi dan persetujuan bersama anggota/staff Organisasi tersebut.
 
    Faktor-faktor penyebab dilakukannya pengembangan organisasi.

a. Kekuatan eksternal
• kompetisi yang semakin tajam antar organisasi,
• perkembangan IPTEK, dan
• perubahan lingkungan baik lingkungan fisik maupun sosial yang membuat organisasi berfikir bagaimana mendapatkan sumber diluar organisasi untuk masa depan organisasi.

b. Kekuatan internal
• struktur,
• sistem dan prosedur,
• perlengkapan dan fasilitas,
• proses dan sasaran,
bila tidak cocok akan membuat organisasi melakukan perbaikan. Perubahan organisasi dilakukan untuk mencocokkan dengan kebutuhan yang ada.

3. Alasan akan pentingnya pengembangan Organisasi.
• Perubahan adalah pertanda kehidupan,
• perubahan memberikan harapan,
• pengembangan merupakan tanggapan atas perubahan, dan
• pengembangan merupakan usaha untuk menyesuaikan dengan hal baru (perubahan).

4. Metode Pengembangan Organisasi.
a. Metode Pengembangan Perilaku
• jaringan Manajerial (managerial Grid),
• latihan kepekaan,
• pembentukan Tim, dan
• umpan Balik Survei.
b. Metode Pengembangan Ketrampilan dan sikap
• on the job training,
• job instruction training,
• of the job training, dan
• vestibule training.

5. Langkah-Langkah Pengembangan Organisasi.
• Penilaian keadaan,
• Pemecahan masalah,
• Implementasi, dan
• evaluasi.

Sejarah Perkembangan Organisasi

Sejarah pengembangan organisasi ditunjukkan oleh lima latar belakang yaitu :
• pelatihan laboratorium,
• umpan balik survei,
• riset tindakan, dan
• produktivitas dan kualitas kehidupan kerja,
• serta perubahan strategik.
Pertumbuhan yang berkelanjutan di dalam sejumlah deversitas pendekatan PO, praktisi, dan keterlibatan organisasi membuktikan sehatnya suatu disiplin dan menawarkan suatu prospek yang menguntungkan di waktu mendatang.

Karakteristik Pengembangan Organisasi

• Keputusan penuh dengan pertimbangan.
• Diterapkan pada semua sub sistem manusia baik individu, kelompok dan organisasi.
• Menerima intervensi baik dari luar maupun dalam organisasi yang mempunyai kedudukan di luar mekanisme organisasi.
• Kolaborasi.
• Teori sebagai alat analisis.

Organisasi Masa Depan

1. Organisasi masa depan harus lebih memperhatikan lingkungan luar yang selalu berubah sehingga dapat lebih tanggap dengan demikian tetap hidup, stabil dan bahkan berkembang. 

2. Berbagai ciri keefektifan organisasi perlu dihayati agar dapat dijadikan pegangan mengembangkan organisasi.

3. Kecenderungan adanya heterogenitas, penting dan perlunya informasi dan berkurangnya kesetiakawanan sosial memaksa kita untuk selalu berusaha memilih personalia yang terbaik, membuat sistem informasi yang baik dan mengusahakan kedisiplinan dan kesetiaan yang tinggi.

         dengan mengetahui seperti apa Organisasi yang kedepan akan lebih efektif atau tidak. maka akan ada hipotesa mengenai rancangan perubahan Organisasi dengan ide-ide atau gagasan yang dicanangkan oleh anggota Organisasi. hasilnya adalah sebagai hasil yang positif atau saja hasil yang negatif , hasil yang positif tentu saja akan sangat menguntungkan Organisasi tersebut karena akan jauh lebih efektif dalam melakukan kegiatan keorganisasian. lalu apa contoh hasil positif dan hasil negatif yang akan suatu Organisasi dapatkan? hasilnya bisa berupa eksistensi Organisasi tersebut  , sebut saja Go Public jika menemukan hasil positif dan Pailit jika menemukan hasil negatif.

Organisasi Go Public 
        Organisasi Go Public adalah organisasi yang bisa di bilang berhasil dalam memajukan suatu Organisasi, karena tinggat keefektifan dan eksistensi suatu Organisasi akan naik.untuk mencapai tahapan ini tentu saja ada rencana untuk melakukannya. biasanya Organisasi akan membuat perncanaan untuk organisasinya seperti :
  • Memperbaiki struktur dalam Organisasi
  • Meningkatkan Kapasitas Produksi Organisasi
  • Memperluas jaringan Organisasi
  • Memperluas hubungan kerjasama Organisasi
  • Memperluas hubungan bisnis dengan mitra kerja Organisasi
  • Memperbaiki sistem Permodalan, sistem Informasi dan dokumen Organisasi
Organisasi Pailit
         Organisasi Pailit adalah organisasi yang bisa di bilang kurang berhasil lalu mengalami hal yang dinamakan pailit.sehingga Organisasi tersebut tidak bisa melakukan perencanaan untuk mengembangkan Organisasi,adakalanya penyebab dari kepailitan suatu Organisasi berdasar atas
  • Kurang baik/tepatnya struktur dari Organiasi
  • Jaringan Organisasi sempit dan tidak ada yang mengetahui
  • Tidak memiliki hubungan bisnis yang menguntungkan
  • Kurangnya kerjasama antar Organisasi
  • Kurang memadainya sistem permodalan dan dokumentasi Organisasi

Sumber : 

Senin, 03 Oktober 2011

TUGAS 4 ( Teori Organisasi Umum )

MOTIVASI , KOMUNIKASI , dan KEPEMIMPINAN

MOTIVASI 

     Istilah motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin yakni movere, yang berarti “menggerakkan” (to move). Ada banyak perumusan mengenai motivasi, menurut Mitchell dalam winardi, motivasi mewakili proses-proses

psikologika, yang menyebabkan timbulnya, diarahkanya dan terjadinya persistensi kegiatan-kegiatan suka rela (volunter) yang diarahkan ketujuan tertentu (Winardi, 2001: 1).
Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. (Mr. Donald : 1950).

Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan / tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan / keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan. (Drs. Moh. Uzer Usman : 2000)

Motivasi adalah kekuatan tersembunyi di dalam diri kita yang mendorong kita untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas (Davies, Ivor K : 1986)

Motivasi adalah usaha – usaha untuk menyediakan kondisi – kondisi sehingga anak itu mau melakukan sesuatu (Prof. Drs. Nasution : 1995)

Menurut RA. Supriyono, motivasi adalah kemampuan untuk berbuat sesuatu sedangkan motif adalah kebutuhan, keinginan, dorongan untuk berbuat sesuatu. Motivasi seseorang di pengaruhi oleh stimuli kekuatan, 11intrinsic yang ada pada individu yang bersangkutan. Stimuli eksternal mungkin dapat pula mempengaruhi motivasi tetapi motivasi itu sendiri mencerminkan reaksi individu terhadap stimuli tersebut (Supriyono,2003 : 329 ).

Rumusan lain tentang motivasi yang diberikan oleh Stephen P. Robbins dan mary coulter dalam winardi, yang dimaksud motivasi karyawan adalah kesediaan untuk melaksanakan upaya tinggi, untuk mencapai tujuan-tujuan keorganisasian, yang dikondisi oleh kemampuan upaya demikian, untuk memenuhi kebutuhan individual tertentu (Winardi, 2001 : 1-2).

Definisi lain tentang motivasi menurut Gray et-al dalam Winardi menyatakan bahwa motivasi merupakan hasil sejumlah proses, yang bersifat atau eksternal bagi seseorang individu, yang menyebabkan timbulnya
sikap antusiasme dan persistensi dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu (Winardi, 2001 : 2).

Dari beberapa pengertian motivasi diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa pengertian motivasi adalah pemberian daya pendorong atau penggerak yang diberikan pimpinan kepada seseorang dengan maksud agar seseorang itu mau bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi.


KOMUNIKASI

        Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal. Komunikasi juga dapat dilakukan dalam organisasi karena didalam organisasi banyak sekalo pihak-pihak yang berkaitan dan perlu adanya komunikasi untuk kelancaran berjalannya organisasi .Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi . komunikasi dalam organisasi juga sama seperti halnya komunikasi secara umum yaitu seperti Komunikasi formal .Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual. Sedangkan Komunikasi yang informal dalam berorganisasi bisa dimaksudkan sebagai percakapan antaara anggota organisasi yang satu dengan anggota organisasi yang lain.

KEPEMIMPINAN


     Pemimpin dan Kepemimpinan merupakan suatu kesatuan kata yang tidak dapat dipisahkan secara struktural maupun fungsional dalam kehidupan masyarakat atau dalam kehidupan berorganisasi. Banyak muncul pengertian-pengertian mengenai pemimpin dan kepemimpinan, antara lain :
Pemimpin adalah figur sentral yang mempersatukan kelompok dan Kepemimpinan adalah keunggulan seseorang atau beberapa individu dalam kelompok, dalam proses mengontrol gejala-gejala sosial yang terjadi baik di wilayah keorganisasiannya atau tidak.

ada juga yang berpendapat bahwa pemimpin tidak dapat dipisahkan dari kelompok atau organisasi , akan tetapi boleh dipandang sebagai suatu posisi dengan potensi tinggi di lapangan. Dalam hal sama memandang bahwa dengan kebaikan dari posisinya yang khusus dalam kelompok ia berperan sebagai agen primer untuk penentuan struktur organisasi suasana organisasi, tujuan organisasi, ideologi organisasi, dan aktivitas organisasi
 
Kepemimpinan sebagai suatu kemampuan meng-handel orang lain untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan friksi sesedikit mungkin dan kerja sama yang besar, kepemimpinan merupakan kekuatan semangat/moral yang kreatif dan terarah.
Pemimpin adalah individu yang memiliki program/rencana dan bersama anggota kelompok bergerak untuk mencapai tujuan dengan cara yang pasti.
 
Tipe-Tipe Pemimpin
 
Tipe Paternalistik 
      Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masuarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggiota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tiokoh-toko adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersamaan. 
 
Tipe Kharismatik 
      Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteria kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi. 
 
Tipe Laissez Faire
       Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.
 
Ciri ciri pemimpin dan kepemimpinan yang ideal antara lain :
  1. Pengetahuan umum yang luas, semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki kepemimpinan organisasi, ia semakin dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak secara generalis. 
  2. Kemampuan Bertumbuh dan Berkembang Sikap yang Inkuisitif atau rasa ingin tahu, merupakan suatu sikap yang mencerminkan dua hal: pertama, tidak merasa puas dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki; kedua, kemauan dan keinginan untuk mencari dan menemukan hal-hal baru.
  3. Kemampuan Analitik, efektifitas kepemimpinan seseorang tidak lagi pada kemampuannya melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis operasional, melainkan pada kemampuannya untuk berpikir. Cara dan kemampuan berpikir yang diperlukan dalah yang integralistik, strategik dan berorientasi pada pemecahan masalah.
  4. Daya Ingat yang Kuat, pemimpin harus mempunyai kemampuan inteletual yang berada di atas kemampuan rata-rata orang-orang yang dipimpinnya, salah satu bentuk kemampuan intelektual adalah daya ingat yang kuat.
  5. Kapasitas Integratif, pemimpin harus menjadi seorang integrator dan memiliki pandangan holistik mengenai orgainasi.
  6. Keterampilan Berkomunikasi secara Efektif, fungsi komunikasi dalam organisasi antara lain : fungsi motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi penyampaian informasi dan fungsi pengawasan.
  7. Keterampilan Mendidik, memiliki kemampuan menggunakan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan bawahan, mengubah sikap dan perilakunya dan meningkatkan dedikasinya kepada organisasi.
  8. Rasionalitas, semakin tinggi kedudukan manajerial seseorang semakin besar pula tuntutan kepadanya untuk membuktikan kemampuannya untuk berpikir. Hasil pemikiran itu akan terasa dampaknya tidak hanya dalam organisasi, akan tetapi juga dalam hubungan organisasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan di luar organisasi tersebut.
  9. Objektivitas, pemimpin diharapkan dan bahkan dituntut berperan sebagai bapak dan penasehat bagi para bawahannya. Salah satu kunci keberhasilan seorang pemimpin dalam mengemudikan organisasi terletak pada kemampuannya bertindak secara objektif.
  10. Pragmatisme, dalam kehidupan organisasional, sikap yang pragmatis biasanya terwujud dalam bentuk sebagai berikut : pertama, kemampuan menentukan tujuan dan sasaran yang berada dalam jangkauan kemampuan untuk mencapainya yang berarti menetapkan tujuan dan sasaran yang realistik tanpa melupakan idealisme. Kedua, menerima kenyataan apabila dalam perjalanan hidup tidak selalu meraih hasil yang diharapkan.
  11. Kemampuan Menentukan Prioritas, biasanya yang menjadi titik tolak strategik organisasional adalah “SWOT”.
  12. Kemampuan Membedakan hal yang Urgen dan yang Penting
  13. Naluri yang Tepat, kekampuannya untuk memilih waktu yang tepat untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
  14. Rasa Kohesi yang tinggi, :senasib sepenanggungan”, keterikan satu sama lain.
  15. Rasa Relevansi yang tinggi, pemimpin tersebut mampu berpikir dan bertindak sehingga hal-hal yang dikerjakannya mempunyai relevansi tinggi dan langsung dengan usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi.
  16. Keteladanan,s seseorang yang dinilai pantas dijadikan sebagai panutan dan teladan dalam sikap, tindak-tanduk dan perilaku.
  17. Menjadi Pendengar yang Baik
  18. Adaptabilitas, kepemimpinan selalu bersifat situasional, kondisonal, temporal dan spatial.
  19. Fleksibilitas, mampu melakukan perubahan dalam cara berpikir, cara bertindak, sikap dan perilaku agar sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi tertentu yang dihadapi tanpa mengorbankan prinsip-prinsip hidup yang dianut oleh seseorang.
  20. Ketegasan
  21. Keberanian
  22. Orientasi Masa Depan
  23. Sikap yang Antisipatif dan Proaktif 
Sumber :

TUGAS 3 ( Teori Organisasi Umum )

KONFLIK DALAM ORGANISASI   
     
PENGERTIAN KONFLIK
     
        Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.

Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
    
        Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.

Sedangkan didalam kegiatan berorganisasi adakah konflik yang kita dapatkan? jawabanya tentu saja " ada "
lalu bagaimana kita tahu macam-macam konflik yang akan terjadi dan bermula dengan sebab yang seperti apa?. dalam penulisan tugas kali ini saya akan menuliskan sedikit faktor yang menyebabkan terjadinya konflik dan mediator yang menangani.

FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA KONFLIK

Konflik organisasi adalah perbedaan pendapat atau pertentangan antara dua atau lebih individu-individu atau kelompok-kelompok atau unit-unit kerja dalam organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya yang terbatas dalam aktivitas kerja dan kenyataan bahwa mereka memiliki tujuan, nilai, persepsi, dan interes yang berbeda. Konflik dalam organisasi ditandai dengan ciri-ciri; a) terdapat perbedaan pendapat / petentangan antara individu atau kelompok, b) terdapat perselisihan dalam mencapai tujuan disebabkan adanya perbedaan persepsi dalam menafsirkan program organisasi, c) terdapat pertentangan norma dan nilai-nilai individu atau kelompok, d) adanya pertentangan sebagai akibat munculnya gagasan – gagasan baru dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif, e) adanya sikap dan prilaku saling menghalangi pihak lain untuk memperoleh kemenangan dalam memperebutkan sumber daya organisasi yang terbatas.

dan faktor penyebabnya adalah 
1. Perbedaan pendapat suatu individu didalam Organisasi
2. Kecemburuan sosial suatu individu dengan individu lain dalam Organisasi
3. Perubahan nilai-nilai yang diterapkan dalam Organisasi
4. Perbedaan Latar belakang individu dalam Organisasi
5. Perbedaan Kepentingan terhadap anggota Organisasi yang bersifat individual.

efek yang timbul ketika sedang terjadi konflik dalam organisasi
Penyelesaian konflik yang baik sangat penting dalam meningkatkan ketrampilan sebagai leadership dan memindahkan praktek manajemen dari paham otoritarian (kepatuhan pada seseorang) ke arah pendekatan kooperatif yang menekankan pada persuasi rasional, kolaborasi, kompromi dan penyelesaian yang saling menguntungkan.
Kemungkinan efek dari konflik
1.                Kemungkinan efek positif
2.                Kemungkinan efek negatif
3.                Meningkatkan usaha
4.                Merasa mendapat angin Saling pengertian lebih baik satu dengan yang lain
5.                Mendorong terjadinya perubahan Pengambilan keputusan yang lebih baik Isu-isu kunci  muncul ke permukaan Pemikiran kritis muncul
6.                Mengurangi produktivitas
7.                Penurunan komunikasi
8.                Perasaan negatif
9.                Stres
10.            Pengambilan keputusan yang tidak baik
11.            Penurunan bentuk kerjasama
12.            Muncul kegiatan fitnah 

MEDIATOR
 
       Mediator yang netral mengandung pengertian bahwa mediator tidak berpihak (impartial), tidak memiliki kepentingan dengan perselisihan yang sedang terjadi, serta tidak diuntungkan atau dirugikan jika sengketa diselesaikan atau jika mediasi menemui jalan buntu (deadlock). Bantuan mediator yang bersifat prosedural antara lain mencakup tugas-tugas memimpin, memandu, dan merancang sesi-sesi pertemuan atau perundangan, sedangkan bantuan substansial berupa pemberian saran-saran kepada pihak yang bersengketa tentang penyelesaian pokok sengketa.

Peran mediator dapat bersifat aktif maupun pasif dalam membantu para pihak. Peran aktif harus dilakukan jika pihak yang bersengketa tidak mampu melaksanakan perundingan yang konstruktif. Sebaliknya mediator memainkan peran pasif jika para pihak sendiri mampu melaksankan perundingan yang konstruktif dalam arti para pihak sendiri mampu mengusulkan kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah dan membahas usulan pemecahan masalah itu guna mengakhiri sengketa.

Dengan demikian tingkatan peran mediator dalam membantu para pihak menyelesaikan perbedaan-perbedaan mereka sangat situasional, yaitu tergantung pada kemampuan para pihak dalam melaksanakan perundingan.

Fungsi Mediator

Menurut Fuller, mediator memiliki beberapa fungsi, yaitu katalisator, pendidik, penerjemah, narasumber, penyandang berita jelek, agen realitas, dan sebagai kambing hitam (scapegoat). Fungsi sebagai "katalisator" diperlihatkan dengan kemampuan mendorong lahirnya suasana yang konstruktif bagi dialog atau komunikasi di antara para pihak dan bukan sebaliknya, yakni menyebarkan terjadinya salah pengertian dan polarisasi di antara para pihak.

Sebagai "pendidik" dimaksudkan berusaha memahami kehendak, aspirasi, prosedur kerja, keterbatasan politis, dan kendala usaha dari para pihak. Sebagai "penerjemah", mediator harus berusaha menyampaikan dan merumuskan usulan pihak yang satu kepada pihak lainnya melalui bahasa, atau ungkapan yang enak didengan oleh pihak lainnya, tetapi tanpa mengurangi maksud atau sasaran yang hendak dicapai oleh si pengusul.

Sebagai "narasumber", mediator harus mampu mendayagunakan atau melipatgandakan kemanfaatan sumber-sumber informasi yang tersedia. Sebagai "penyandang berita jelek", mediator harus menyadari bahwa para pihak dalam proses perundingan dapat bersikap emosional, maka mediator harus siap menerima perkataan dan ungkapan yang tidak enak dan kasar dari salah satu pihak.

Sebagai "agen realitas", mediator harus memberitahu atau memberi pengertian secara terus terang kepada satu atau para pihak, bahwa sasarannya tidak mungkin atau tidak masuk akal untuk dicapai melalui sebuah proses perundingan. Sebagai "kambing hitam", mediator harus siap menjadi pihak yang dipersalahkan apabila orang-orang yang dimediasi tidak merasa sepenuhnya puas terhadap prasyarat-prasayarat dalam kesepakatan.


           Peran Mediator dalam suatu Organisasi dipegang oleh sang ketua organisasi tersebut. Dan ketua seharusnya lebih netral dan tidak berpihak pada anggota yang berkonflik. Dibawah saya menemukan beberapa metode seorang Mediator untuk mengatasi konflik anggotanya. Caranya seperti berikut:

a) Menghindar

Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri. Manajer perawat yang terlibat didalam konflik dapat menepiskan isu dengan mengatakan “Biarlah kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi”

b) Mengakomodasi

Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan. Perawat yang menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama.

c) Kompetisi

Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.

d) Kompromi atau Negosiasi

Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.

e) Memecahkan Masalah atau Kolaborasi
Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama.
Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.



Sumber :
http://www.indolawcenter.com/index.php?option=com_content&view=article&id=2469%3Apengertian-mediator&catid=202%3Amediasi&Itemid=155
http://okidermawan.multiply.com/journal/item/4
http://arizalferdiansyah.blogspot.com/2011/09/tugas-iii-penyebab-terjadinya-konflik.html